Sabtu 27 Oct 2012 20:12 WIB

Empat Menteri Senior India Letakkan Jabatan

Rep: Umi Lailatul/ Red: Karta Raharja Ucu
Jelang perombakan kabinet India, Menteri Luar Negeri (Menlu) SM Krishna meletakkan jabatannya.
Foto: despardes.com
Jelang perombakan kabinet India, Menteri Luar Negeri (Menlu) SM Krishna meletakkan jabatannya.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Menyadari harus ada regenerasi, empat menteri senior India meletakkan jabatan jelang reshuflle (perombakan kabinet). Salah satunya Menteri Luar Negeri (Menlu) SM Krishna.

Surat pengunduran diri tersebut telah diserahkannya kepada Perdana Menteri (PM) Manmohan Singh pada Sabtu (27/10) pagi waktu setempat. Menlu Krishna mengumumkan pengunduran dirinya, Jumat (26/10) malam waktu setempat.

"Ini saatnya bagi anak-anak untuk mengambil alih," kata pria berusia 80 tahun ini usai bertemu dengan PM Singh seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (27/10).

Tiga menteri senior lainnya yang mundur adalah Menteri Informasi dan Penyiaran Ambika Soni, Menteri Keadilan Sosial dan Pemberdayaan Mukul Wasnik, dan Menteri Pariwisata Subodh Kant Sahay. Keempatnya mengundurkan diri selang sehari sebelum perombakan kabinet yang akan digelar Ahad (28/10).

Krishna menjadi Menlu ketika Partai Kongres Aliansi Serikat Progresif berhasil memenangkan kembali Pemilu 2009. Ia menyatakan pengunduran diri tersebut tak akan mengganggu kinerjanya di Partai Kongres.

Beberapa tokoh muda dan baru diperkirakan akan masuk ke dalam kabinet pimpinan Singh ini. Sementara keturunan Nehru dan Gandhi diperkirakan akan mengambil peran lebih besar dalam Partai Kongres.

Kongres telah menjadi partai politik yang dominan di India sejak negara itu merdeka pada 1947. Namun pada 2009, kemenangan partai ini telah ternoda oleh tuduhan skandal.

Skandal-skandal itu di antaranya penipuan telekomunikasi, Commonwealth Games dan penipuan scam batubara. Para pakar menilai perombakan kabinet ini sebagai upaya untuk memperbaiki citra Partai Kongres.

"Perombakan pemerintah dan partai ditujukan untuk memperbaiki citra Kongres menjelang pemilihan umum pada 2014 mendatang," kata para ahli.

sumber : Xianhua
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement