REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seskemenpora Yuli Mumpuni Widarso mengatakan pemuda Indonesia dituntut untuk mandiri terutama dalam mengembangkan kewirausahaan dan ekonomi kreatif, sehingga mampu bersaing ditingkat global.
Pernyataan orang nomor dua di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) disampaikan usai upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-84 di Halaman Kemenpora Jakarta, Ahad.
Menurut dia, dengan momen Sumpah Pemuda diharapkan pemuda Indonesia saat ini bisa terus berkembang seiring dengan perkembangan jaman. Namun, tidak boleh mengabaikan semangat Sumpah Pemuda.
"Jumlah pemuda di Indonesia kurang lebih 69 juta. Pemuda ini dituntut untuk bisa bersaing dalam pengembangan inovasi maupun kemandirian dan berwirausaha," ujar Yuli Mumpuni.
Guna mendukung kegiatan pemuda, pemerintah dalam hal ini Kemenpora terus memberikan kesempatan bagi pemuda untuk berkembang. Bahkan pada peringatan Hari Sumpah Pemuda pemerintah memberikan penghargaan bagi pemuda berprestasi.
Pemuda berprestasi ini terbagi dalam beberapa kategori di antaranya Pemuda Pelopor dan Pramuka Berprestasi. Khusus untuk Pemuda Pelopor, sebelumnya mendapatkan penghargaan harus mampu bersaing dalam menciptakan karya dan inovasi.
"Seleksi karya pemuda sudah dilakukan. Hasilnyapun sudah ada," kata mantan diplomat dari Kementerian Luar Negeri itu.
Sebelum peringatan puncak Hari Sumpah Pemuda, pemerintah telah mengumumkan delapan pemuda berprestasi dan berhak mendapatkan penghargaan termasuk uang pembinaan.
Delapan pemuda itu di antaranya adalah Arief Sulistiono. Pemuda asal Pekalongan Jawa Tengah itu mampu mendirikan sistem pendidikan anak usia dini dengan metode rumah pintar, meski hanya lulusan SLTA.
Penerima penghargaan berikutnya adalah TH Deka A Putri. Satu-satunya pemuda putri penerima penghargaan ini menjadi yang terbaik untuk kewirausahaan dengan produknya Kopi Luwak Lanang.