REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Satu pesawat tak berawak Iran yang dioperasikan Hizbullah dicegat Israel beberapa waktu lalu. Namun Iran mengatakan pesawat tersebut bukanlah pesawat dengan teknologi paling mutakhir.
"Pesawat tak berawak yang diterbangkan di atas wilayah Quds yang diduduki oleh pasukan perlawanan Libanon itu pasti bukan teknologi terbaru Iran," kata Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Ahmad Vahidi.
Vahidi juga mengatakan, sebelum akhirnya dicegat Israel, pesawat tersebut berhasil terbang ratusan kilometer ke dalam wilayah udara Israel dan mencapai sangat dekat dengan pembangkit nuklir Dimona tanpa terdeteksi oleh kecanggihan radar Israel dan Amerika Serikat.
Vahidi pun mengklaim pesawat tak berawak Iran saat ini memiliki teknologi yang jauh lebih canggih.
"Iran saat ini memiliki pesawat dengan teknologi jauh lebih canggih yang terbang di atas langit Israel oleh Hizbullah," tegasnya.
Ke depannya, Hizbullah berencana mengirim lebih banyak lagi pesawat ke wilayah Israel sebagai gerakan perlawanan untuk membela Libanon.