Senin 29 Oct 2012 12:25 WIB

Waspadai Sifat Mengadu Domba (2-habis)

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: artsytime.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Setelah itu, budak tadi mendatangi tuannya seraya berkata, “Istri tuan pernah berzina dengan kekasihnya, dan ia bermaksud membunuh tuan. Apakah tuan ingin membuktikannya?”

Tuannya menjawab, “Ya, tentu saja.”

Budak berkata, “Sekarang, pura-puralah tidur bersamanya.”

Kemudian, tuannya pura-pura tidur bersamanya. Tiba-tiba, istrinya bangkit mengambil pisau guna mencukur rambut yang telah diisyaratkan oleh budak tadi. Segera suaminya bangkit, lalu membunuhnya. Kemudian, keluarga pihak istri menangkapnya dan menghukumnya dengan membunuhnya.

Contoh seperti ini dan juga lainnya merupakan buah perbuatan namimah. Semoga Allah melindungi kita dari perbuatan itu. Karena ia bisa menyingkapkan tabir, membocorkan rahasia, menimbulkan dendam kesumat, mendatangkan peristiwa antar sesama, membangkitkan permusuhan di kalangan mereka dan menggelorakan rasa iri hati.

Wahai kaum Muslimin, berpalinglah kalian dan apa yang diceritakan oleh para pembual. Telitilah kebenaran berita itu bila penyampainya aalah pengadu domba. Arahkan semua itu pada kebaikan dan jangan mengambil jalan keluar yang tak patut dilakukan oleh orang yang berakal dan memiliki agama.

Biasanya, para pengadu domba lebih banyak mengarahkan kepada orang yang diberi berita ketimbang orang yang diberitakannya. Hal ini lantaran berita itu dibicarakan langsung dengannya, sehingga tentunya amat memberatkan pendengarnya.

Kepada Allah kita meminta hidayah ke jalan yang benar. Semoga Allah mengilhamkan hidayah dan melindungi kita dari godaan setan yang terkutuk.

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apakah Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan.” (QS. Al-Humazah).

* Khutbah Masjidil Haram oleh Syekh Abdullah Ibnu Muhammad Al-Khulaifi, Khatib dan Imam Masjidil Haram

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement