REPUBLIKA.CO.ID, Dhuba'ah melakukan hal yang sama kepada Muhammad, sekalipun telah diutus sebagai nabi dan rasul. Dhuba'ah sering memasak menu makanan dan diberikan kepada Rasulullah.
Ini adalah contoh kemuliaan Bani Hasyim. Kehidupan sehari-hari keluarga besar itu penuh dengan kasih sayang dan saling mencintai satu sama lain.
Dhuba'ah mengisahkan, ayahnya tak bosan-bosan mendendangkan lagu dan membacakan cerita pendek. Kesemuanya berisi petuah bijak dan kebajikan.
Aku senang sekali wahai Dhuba'ah yang baik dan taat
(Bila) engkau tidak mencuri barang, seperti engkau tidak tahu moral
Doktrin dan ajaran ini membekas dalam diri Dhuba'ah. Ini mengantarkannya tumbuh dan berkembang sebagai pribadi mulia.
Atas dasar inilah, ia mendapat penghormatan Rasulullah. Terlebih, ia termasuk sahabat yang pertama kali menerima dakwah Islam. Ia juga ikut berhijrah ke Madinah pada gelombang pertama.
Bentuk pemuliaan Rasulullah terhadap bibinya tersebut, diwujudkan pula dengan menikahkan Dhuba'ah dan al-Miqdad. Keduanya adalah sahabat pilihan dan memiliki kedudukan di hati Rasulullah.
Al-Miqdad merupakan satu dari ketujuh sahabat yang mengikrarkan syahadat pada awal Islam. Dhuba'ah, 'sang peminta syarat' itu, meluapkan kecintaannya pada Rasulullah dan melaksanakan titahnya hingga ajal menjemput pada tahun ke-40 setelah hijrah.