REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kota Makkah dikepung kemacetan. Akibatnya, proses pengangkutan jamaah haji Indonesia dari Mina ke pemondokan di Makkah terhambat kemacetan lalu lintas.
Karena kemacetan itulah, bus yang mengantar jamaah tak bisa sampai ke setiap pemondokan. Sopir bus terpaksa harus menurunkan jamaah di tengah jalan. Akibatnya, jamaah haji Indonesia banyak yang terpaksa turun dan berjalan kaki hingga ke pemondokan.
‘’Ini memang di luar dugaan,’’ ujar Kepala Seksi Transportasi Daker Makkah, Deny Kusdyana, kepada Republika Online (ROL), Senin (29/10). Para petugas pengendali transportasi yang ditempatkan di setiap maktab tak bisa mencatat jam kedatangan setiap bus.
Deny mengatakan, pada Ahad (28/10), hampir 70 persen jamaah haji Indonesia yang mengambil nafar awal telah kembali ke pemondokan masing-masing. Senin (29/10), jamaah yang mengambil nafar tsani mulai bergerak dari Mina ke Makkah sejak pagi hari.
Menurut Deny, kemacetan di kota Makkah dipicu banyaknya pengguna mobil yang berhenti sembarangan. Kemacetan juga makin parah, karena jalan-jalan dipenuhi jamaah yang berjalan kaki.