REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Chelsea benar-benar meradang melihat kepemimpinan wasit Mark Clattenburg dalam laga kontra Manchester United (MU), Ahad (28/10) malam yang berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan The Red Devils. Terakhir, The Blues menduga Clattenburg telah mengeluarkan kata-kata bernada pelecehan rasial terhadap pemain Chelsea, John Obi Mikel.
Chelsea dengan serius menyikapi dugaan ini dan langsung mengambil tindakan. “Kami telah mengajukan keluhan pada delegasi pertandingan Liga Primer. Delegasi akan menyampaikan keluhan itu pada FA (Asosiasi Sepak bola Inggris),” ujar juru bicara Chelsea seperti dilansir BBC selepas pertandingan.
Seperti dilansir Daily Mail, pihak Chelsea kabarnya langsung menemui Clattenburg di ruangan wasit. Kepala Eksekutif the Blues, Ron Gourlay, Di Matteo, dan Mikel, meminta wasit berusia 37 tahun itu meminta maaf.
Akan tetapi, Clattenburg dikabarkan menolak permintaan Chelsea itu. Ini bisa menjadi alasan Chelsea untuk memutusakan mengajukan komplain pada Badan Liga Primer.
Bukan hanya Mikel, dalam insiden berbeda seperti dilansir Daily Mail, pemain Chelsea juga mendengar Clattenburg mengucapkan kata-kata tak patut pada Juan Mata.
Mengingat wasit menggunakan mikrofon, perkataan wasit utama bisa saja terdengar asistennya. Kesaksian dari hakim garis, Michael McDonough dan Simon Long, serta wasit keempat Michael Jones, bisa sangat krusial dalam dugaan pelecehan rasial ini.
Adanya dugaan pelecahan rasial dalam laga itu mendapat perhatian dari organisasi wasit, Professional Game Match Officials (PGMO). Dalam pernyataan resminya, PGMO akan menanggapi keluhan yang ada dan menyikapinya. PGMO juga mengatakan Clattenburg akan kooperatif dalam kasus ini.
"(Dia) akan membuka kesempatan untuk fakta yang tengah dikumpulkan," kata pernyataan yang dikeluarkan PGMO.