Selasa 30 Oct 2012 03:04 WIB

Sebagian Mualaf Belum Pahami Perayaan Idul Adha

Rep: Agung Sasongko/ Red: Dewi Mardiani
Suasana Lebaran di Uni Emirat Arab.
Foto: Gulf News
Suasana Lebaran di Uni Emirat Arab.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Tak sedikit mualaf yang belum memahami perayaan Idul Adha. Untuk itu, Departemen Urusan Islam Uni Emirat Arab (UEA) menggelar acara perayaan Idul Adha bersama mualaf.

Kepala Bimbingan Agama, Amal dan Mualaf, Departemen Urusan Islam, Aisha Al-Kash, mengatakan hikmah dibalik perayaan Idul Adha adalah pentingnya solidaritas sosial sesama muslim. "Itulah yang ingin ditekankan kepada para mualaf," kata dia seperti dikutip gulfnews.com, Senin (29/10).

Dalam acara yang berlangsung Sabtu dan Ahad tersebut dipaparkan presentasi tentang perayaan Idul Adha. Setelah presentasi, acara dilanjutkan dengan diskusi. Salah seorang peserta, Gao Xiaoping, mengatakan sebagian mualaf mungkin baru merayakan Idul Adha pertama kali.

Karena itu, acara ini sangat penting bagi para mualaf. "Setiap hari, kami menyaksikan individu-individu yang memutuskan memeluk Islam. Tentu, ada sebagian dari mereka yang baru pertama kali merayakannya," kata dia.

Peserta lain, Omar Ibrahim (33 tahun), mengaku sebagian dari keluarganya telah menjadi muslim. "Jujur, banyak pertanyaan dalam hati saya tentang kehidupan, kematian dan apa yang terjadi selanjutnya. Saya mulai belajar tentang Islam ketika banyak berbicara dengan seorang muslim," kata dia.

Sebelum menjadi muslim, kata dia, ia begitu intensif membaca Alquran terjemahan bahasa Cina selama enam bulan. "Setelah membacanya, saya menelpon istri saya, dan saya utarakan niat untuk menjadi muslim," ucap dia.

Yang menarik, tidak hanya kalangan mualaf saja yang hadir. Kalangan non-muslim juga terlihat sangat antusias dalam mengikuti acara tersebut. Bahkan, kebanyakan dari mereka mengajukan pertanyaan tentang Islam dan muslim. Mereka ingin mendengarkan informasi secara langsung dari sumbernya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement