Selasa 30 Oct 2012 09:25 WIB

Totalitas dalam Menerima Syariat Allah (1)

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: wordpress.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Wahai hamba Allah, tidak ada alasan lagi bagi kalian sesudah hari ini di hadapan Tuhanmu. Jalan telah terentang terang dan jelas. Jalan kebaikan dan kesempurnaan telah membentang di hadapan kita.

Barangsiapa menghendaki kebaikan, baginya telah tersedia pahala yang lengkap di dalam Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya.

Dan barangsiapa menghendaki jalan selain itu, maka alangkah buruk dan hinanya jalan yang dipilih untuk dirinya. Kelak Allah SWT akan memberi balasan setiap orang sesuai dengan amal  perbuatannya.

Wahai hamba Allah, betakwalah kepada Allah, dan bersegeralah mengambil sebab-sebab yang mendatangkan kebaikan dan kebahagiaan, niscaya kalian akan menjadi panutan yang baik bagi negara dan masyarakat.

Ingatiah wahai kaum Muslimin, sesungguhnya Islam adalah agama kebaikan dan keberkatan, agama kemanusiaan yang paripurna, agama persaudaraan dan keadilan, kasih sayang dan kesadaran. Penuhilah hak-hak tetanggamu, niscaya Allah akan menyayangimu.

Ya Allah, kami mohon kepada-Mu, semoga Engkau memberi taufik kepada hamba-hamba-Mu ke jalan yang Engkau ridhai dan kepada petunjuk Rasul-Mu, semoga Engkau memelihara mereka dari ketergelinciran dan memberi taufik kepada mereka menuju pekerjaan yang baik.

Allah swt berfirman, “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (QS. An-Nahl: 128).

Wahai kaum Muslimin, bertakwalah kepada Allah, peliharalah nikmat dan karunianya berupa rizki yang telah dilimpahkan-Nya kepadamu. Kerjakanlah apa yang seharusnya kalian lakukan terhadap Allah SWT, yakni bersyukur kepada-Nya atas segala karunia-Nya.

Wahai hamba Allah, sesungguhnya Allah SWT telah menghalalkan bagi kita hal-hal yang baik, dan mengharamkan hal-hal yang kotor. Allah SWT juga menjelaskan kepada kita jalan luhur dan adil yang di dalamnya tidak ada sesuatu yang dialpakan atau dilalaikan, bahkan ia merupakan jalan mulia.

* Khutbah Masjidil Haram oleh Syekh Abdullah Ibnu Muhammad Al-Khulaifi, Khatib dan Imam Masjidil Haram

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement