REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Beredarnya sejumlah nama inisial anggota DPR yang disebut-sebut kerap memeras BUMN perlu diteliti lebih dalam. Pasalnya hal itu dapat merusak hubungan antara DPR dan BUMN.
"Sebaiknya diteliti, dicek sejelas-jelasnya yang menyampaikan," kata Ketua Fraksi Partai Golkar, Setya Novanto kepada wartawan, Selasa (30/10), di sela acara Rapimnas ke IV Partai Golkar, Jakarta.
Setya menyatakan penyebutan inisial nama-nama anggota DPR pemeras BUMN belum tentu benar. Apalagi, imbuh Setya, saat dinamika politik menjelang 2014 kian memanas. "Penyebutan nama itu belum tentu benar. Sekarang politik semakin membesar," ujarnya.
Menurut Setnov selama ini DPR sudah bekerja secara profesional. DPR telah menjalankan fungsi pengawasan ke BUMN sesuai tugas dan tanggungjawab yang dimiliki. Perlu dibangun komunikasi antara DPR dan BUMN agar tidak menggangu kinerja kedua lembaga. Setya berharap rumor pemerasan DPR ke BUMN bisa diselesaikan secara baik. "Sebaiknya dibangun komunikasi yang baik," katanya.
Saat ditanya apakah dirinya adalah salah satu anggota DPR yang terlibat pemerasan ke BUMN, Setya membantah. "Saya tidak tahu, karena saya tidak ada urusan," ujarnya.