Selasa 30 Oct 2012 16:36 WIB

Pekerja Filipina ini Islamkan Ribuan Orang

Rep: Agung Sasongko/Hannan Putra/ Red: Dewi Mardiani
Ronaldo, pekerja Filipina yang memeluk Islam dan mengislamkan seribu pekerja asing di Riyadh.
Foto: arabnews.com
Ronaldo, pekerja Filipina yang memeluk Islam dan mengislamkan seribu pekerja asing di Riyadh.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Beberapa tahun lalu, Ronaldo, pekerja asing asal Filipina di Riyadh, memeluk Islam. Kini, ia telah mengislamkan 1.000 pekerja asing asal Asia.

"Dahulu, saya menerima Islam setelah memahami ayat suci Alquran. Sejak itu, saya pelajari Islam. Alhamdulillah," kenang dia seperti dikutip arabnews.com, Selasa (30/10).

Dengan dibantu temannya, yang berasal dari Indonesia, ia dengan mudah memahami ajaran Islam. Setelah itu, ia mulai belajar menjadi mubalig. Ia kunjungi perusahaan dan perumahan yang menampung pekerja asing asal Asia. Dari usahanya itu, sebanyak 1.000 pekerja asing asal Asia memeluk Islam.

Sementara itu, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Saudi membantu 50 mualaf asal Filipina untuk melaksanakan ritual haji. "Saya kira, banyak warga Filipina telah berusaha keras untuk menyakinkan keluarga dan teman-temannya untuk memeluk Islam. Alhamdulillah, sebagian dari usaha mereka membuahkan hasil," ungkap Saud Al-Rajhi, koordinator penyelenggara program tersebut.

Al-Rajhi mengatakan pihaknya telah berkordinasi dengan pusat Dakwah di Filipina guna membantu para mualaf terpenuhi kebutuhannya seperti misal buku-buku agama dan bimbingan Islam.  "Lebih dari 1.000 mualaf telah berhaji. Program ini kita perluas, harapannya mereka yang belum memenuhi ritual haji dapat melaksanakannya," kata dia.

Virginia Michael, salah seorang pekerja asing merupakan salah satu yang terpilih untuk menuaikan ritual haji. "Ritual haji memberikan kesempatan pada setiap muslim untuk bertemu dengan saudaranya dari seluruh dunia. Mengenakan bentuk pakaian yang sama, dan beribadah yang sama," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement