REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar ingin calon wakil presiden (cawapres) pendamping Aburizal Bakrie (Ical) di Pemilu 2014 memiliki daya jual di kalangan pemilik suara.
Hal itu menurut Golkar penting guna meningkatkan elektabilitas Ical sebagai calon presiden. "Yang jelas bisa menaikan elektabilitas ARB (Aburizal Bakrie), punya nilai jual tersendiri. Itu yang akan dibidik," kata Wakil Sekretaris Jendral Partai Golkar, Tantowi Yahya kepada wartawan, di sela Rapimnas ke IV Partai Golkar, Jakarta, Selasa (30/10).
Tantowi mengaku saat ini sudah beredar nama-nama tokoh yang bakal menjadi cawapres pendamping Ical. Namun Golkar menyerahkan keputusan kepada Ical.
"Sesuai amanat Rapimnas III juga nama-nama ini akan diserahkan kepada ARB (Aburizal) untuk menentukan," akunya.
Partai berlambang pohon beringin itu, kata Tantowi, terbuka terhadap semua usulan cawapres yang berasal dari kader di daerah. Hal ini karena Golkar sebagai partai berbasis kader memberikan hak kepada kader menyuarakan aspirasi.
"Kita partai terbuka dan berbasis kader jadi tiap kader baik perorangan dan organisasi dalam hal DPD II dan I berhak untuk mengangkat nama," kata Tantowi.
Terkait munculnya nama Sri Sultan Hamengkubuwono sebagai cawapres pendamping Ical, Tantowi nama Sultan diusung DPD I Golkar Yogyarta. Golkar sendiri, imbuh Tantowi tidak mempersoalkan apakah kandidat cawapres mesti berasal dari internal atau eksternal Partai Golkar.