Selasa 30 Oct 2012 23:52 WIB

Tentara Pembebasan Mengaku Bunuh Jenderal Suriah

 Seorang Tentara Pembebasan Suriah menembaki posisi tentara pemerintah Suriah di sebuah jalan di distrik Amariya Aleppo, Suriah, Senin (10/9).    (Manu Brabo/AP)
Seorang Tentara Pembebasan Suriah menembaki posisi tentara pemerintah Suriah di sebuah jalan di distrik Amariya Aleppo, Suriah, Senin (10/9). (Manu Brabo/AP)

REPUBLIKA.CO.ID,DAMASKUS --Tentara Pembebasan Suriah, Selasa (30/10), mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan seorang jenderal angkatan udara Suriah di Damaskus.

"Dalam hubungan operasi-operasi terhadap pemerintah (Presiden Bashar al-Assad), Batalyon Syuhada Rukn al-Din membunuh Jenderal Angkatan Udara Abdullah Mahmud al-Khalidi Senin. Ia memimpin tugas melatih angkatan udara," kata Tentera Pembebasan Suriah (FSA) di Facebooknya.

"Kami juga menewaskan personil intelijen angkatan udara Sersan Ahmed Abdul Haq," kata pernyataan itu.

Stasiun televisi pemerintah menuduh kelompok-kelompok bersenjata atas pembunuhan terhadap Khalidi di distrik utara Damaskus.

"Sebagai bagian dari kampanye mereka untuk menarget tokoh-tokoh nasional dan ilmuwan, kelompok bersenjata membunuh... Khalidi di distrik Rukn al-Din Damaskus," kata stasiun televisi itu. "Ia adalah salah seorang dari para ahli terkemuka dalam bidang penerbangan," katanya, dan menambahkan ia adalah ayah dari empat orang anak.

Jenderal itu adalah seorang anggota komando Angkatan Udara Suriah, kata satu sumber keamanan di Damaskus kepada AFP. Ia ditembak mati Senin petang ketika meniggalkan sebuah rumah sahabatnya, tambah sumber yang tidak bersedia namanya disebutkan itu.

Sejak akhir Juli, jet-jet tempur angkatan udara dan helikopter-helikopter memainkan peran penting dalam perang melawan tentara oposisi.

Pada Selasa saja,serangan-serangan udara gencar menghantam target-target di Damaskus dan provinsinya, provinsi Idlib dan provinsi tengah Homs, kata kelompok pemantau hak asasi manusia Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah yang bermarkas di Inggris.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement