Rabu 31 Oct 2012 17:29 WIB

Hore! November, 3 Ribu Warga Nikmati Kartu Jakarta Sehat

Rep: Rachmita Virdani/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Calon Gubernur Joko Widodo memperlihatkan kartu sehat dan kartu pendidikan, di Jalan Gajah Mada-Hayam Wuruk, Ahad (1/3). (Republika/Adhi Wicaksono)
Calon Gubernur Joko Widodo memperlihatkan kartu sehat dan kartu pendidikan, di Jalan Gajah Mada-Hayam Wuruk, Ahad (1/3). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, KEBON SIRIH-—Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang akan diluncurkan pada 10 November 2012 nanti rencananya akan diberikan kepada 3.000 orang. Penyebaran KJS ini diutamakan di Pademangan, Bukit Duri, Tanah Tinggi, Tambora, Manggarai, dan Marunda.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan, Dien Emmawati, untuk tahun 2013 ada empat juta KJS yang akan disebar di DKI Jakarta. Dengan memiliki KJS, warga Jakarta bisa menikmati beberapa fasilitas kesehatan gratis dari Pemprov DKI.

"Mulai tanggal 10 pelayanan kesehatan dasar di DKI Jakarta gratis . Biaya pelayanan kesehatan bagi penduduk DKI akan diganti dari dana JPK. Kebutuhan biaya untuk pelayanan puskesmas gratis selama sisa tahun 200 yaitu dari 1 November hingga Desember sebesar Rp 29,3 miliar,"jelasnya di Balaikota DKI, Rabu (31/10).

Selain puskesmas gratis, pengguna KJS juga dapat menikmati layanan perawatan gratis di kelas III RSUD , dan bila kelas III penuh bisa di upgrade ke kelas II. Kemudian bila diperlukan rujukan maka akan dirujuk ke RS swasta lainnya yang memiliki ikatan kerjasama dengan Jamkesda.

Sedangkan nominal pertanggungan pemilik KJS maksimal Rp100 juta per orang. Nominal tersebut termasuk pelayanan rawat inap dan rawat jalan. "Pemberian KJS akan didistribusikan oleh Puskesmas langsung ke masyarakat,"imbuhnya.

Untuk mendapatkan KJS, jelas Dien, warga masyarakat cukup menunjukan KTP DKI Jakarta. Kemudian setelah menunjukkan KTP dapat diketahui identitas dan jenis pelayanan kesehatan yang telah didapati.

“Biasanya warga miskin atau warga yang tidak memiliki pekerjaan tetap, tidak memiliki proteksi kesehatan, kecuali mereka berpenghasilan tinggi. Mereka akan menggunakan asuransi luar lebih mahal lagi,” tuturnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement