Rabu 31 Oct 2012 21:30 WIB

Kerugian Akibat Badai Sandy Diperkirakan Rp 200 Triliun

Rep: afriza hanifa/ Red: Taufik Rachman
  Deretan rumah yang hancur di sepanjang pantai New Jersey setelah diterjang Badai Sandy.  (Reuters)
Deretan rumah yang hancur di sepanjang pantai New Jersey setelah diterjang Badai Sandy. (Reuters)

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Badai Sandy yang menghantam AS Selasa kemarin membawa kerugian hingga triliunan rupiah. CNN mengabarkan, total kerusakan properti dan bisnis diprediksi mencapai USD 10 hingga 20 miliar atau sekitar Rp 100 hingga 200 triliun.

Nilai kerugian tersebut diduga akan membawa kerugian perusahaan asuransi. Angka kerugian diprediksi lebih tinggi hingga USD 30 miliar. Menurut perkiraan perusahaan IHS Global Insight, hingga badai usai kerugian kerusakan sebanyak USD 20 miliar atau sekitar Rp 200 triliun.

Sementara kerusakan bisnis mencapai USD 10 hingga 30 miliar atau sekitar Rp 100 hingga 300 triliun. Namun perusahaan lain, AIR Worldwide memprediksi kerugian hanya sebesar USD 15 miliar atau Rp 150 triliun.

Prediksi jumlah kerugian tersebut masih jauh lebih rendah dibandingkan badai Katrina di tahun 2005 yang membawa kerugian USD 108 miliar atau sekitar Rp 1.080 triliun. Jika diperingkat, badai kali ini hanya menduduki peringkat tujuh kerugian terbesar setelah bencana Katrina tahun 2005, Ike tahun 2008, Andrew tahun 1992, Wilma tahun 2005, serta Ivan dan Charley ditahun 2004.

Gubernur New Jersey, Chris Christie mengatakan, kerusakan hebat melanda pantai New Jersey. Menurutnya, perbaikan tidak akan memulihkan seperti semula. "Kami akan membangunnya kembali. Tidak ada pertanyaan dalam pikiran saya, kami akan membangunnya kembali. Tapi itu tidak akan sama. Itu akan berbeda karena banyak ikon hilang dan hanyut ke laut," ujarnya.

Hal serupa juga dirasakan Wali Kota New York, Michael Bloomberg. Dia mengatakan akan memperbaiki kota bersama-sama dan saling membahu dengan warga. Kota pusat ekonomi akan kembali dipulihkan. "Kami akan melewati hari-hari kedepan dengan apa yang selalu kita lakukan di masa-masa sulit, yakni dengan berdiri bersama, bahu membahu, membantu tetangga, menghibur orang lain, dan mengembalikan kembali kota yang kita cintai ini seperti sedia kala," ujarnya seperti dilansir FoxNews.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement