Kamis 01 Nov 2012 08:16 WIB

Penjualan Alat Berat Loyo, Laba United Tractors Naik Tipis

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: M Irwan Ariefyanto
Alat-alat berat (ilustrasi).
Foto: Antara
Alat-alat berat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Loyonya penjualan alat berat sektor pertambangan, selama sembilan bulan pertama tahun ini, menyebabkan laba bersih PT United Tractors Tbk (UNTR) hanya naik tipis. Laba bersih anak usaha Grup Astra ini hanya meningkat tiga persen menjadi Rp 4,5 triliun hingga kuartal III 2012.

Porsi tersebut jauh lebih kecil dibandingkan pertumbuhan laba tiga divisi Grup Astra lainnya. Di antaranya divisi otomotif, jasa keuangan, dan teknologi informasi yang bertumbuh 9-17 persen.

Direktur Utama United Tractors, Joko Pranoto, memaparkan pendapatan bersih segmen usaha mesin konstruksi United Tractors turun lima persen. Hal ini dikarenakan turunnya penjualan alat berat Komatsu sebesar 15 persen menjadi 5.455 unit. "Ini akibat menurunnya permintaan dari sektor tambang karena turunnya harga batubara," kata Joko di Jakarta, Rabu (31/10) malam. Sebab lainnya adalah meningkatnya kompetisi karena terjadi kelebihan produksi alat berat dari Cina yang dialihkan ke pasar Indonesia.

Meskipun demikian, dampak penurunan penjualan alat berat dapat dikurangi oleh tingginya pertumbuhan pendapatan dari penjualan suku cadang dan layanan purna jual. Anak usaha United Tractors dibidang kontraktor penambangan batubara, PT Pamapersada Nusantara, mencatat peningkatan pendapatan bersih sebesar 26 persen. Hal ini seiring meningkatnya produksi batubara nasional sebesar delapan persen menjadi 69 juta ton.