REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media sosial seperti Facebook dan Twitter rupanya dinilai mampu membantu pengentasan buta aksara di Indonesia. Pasalnya media sosial tersebut banyak diigandrungi masyarakat, termasuk anak-anak.
"Saat ini pada anak-lebih lebih mudah dan memahami belajar menggunakan media internet seperti Twitter dan Facebook karena sudah familiar," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUDNI) Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Lydia Freyani, Kamis (1/11)
Reni, sapaan akrabnya, menyebut teknologi informasi telah berkembang begitu pesat di era globalisasi seperti sekarang. Oleh karena itu, sudah seharusnya para pengajar melakukan inovasi dalam metode pengajaran kepada peserta pendidik.
"Jadi tidak lagi hanya mengajarkan dan menerangkan di papan tulis. Itu sudah kuno, gunakanlah internet," katanya dalam acara Seminar Internasional bertema 'Meningkatkan Kekasaran Berbasis Bahasa Ibu dan Teknologi Informasi dan Komunikasi' di Hotel Century, Jakarta.
Lydia mengatakan saat ini Indonesia merupakan pasar potensial dalam penggunaan teknologi informasi. Tercatat Indonesia menempati peringkat empat di dunia sebagai pengguna Facebook dengan 50,4 juta facebookers dan peringkat lima di dunia sebagai pengguna Twitter terbanyak dengan 29,4 juta. Indonesia juga masuk ke dalam 20 negara pengguna internet tertinggi dengan 55 juta.
Pihaknya pun berharap penggunaan teknologi juga bisa diterapkan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Pasalnya PKBM merupakan garda terdepan dalam menyukseskan program pemerintah untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia. "Semoga ke depannya PKBM di sejumlah kecamatan sudah bisa menggunakan dan menerapkan proses belajar mengajar dengan media internet," katanya.