Kamis 01 Nov 2012 15:59 WIB

Geliat Islam di Negeri Judi (2-habis)

Rep: Fitria Andayani/ Red: Chairul Akhmad
Pintu gerbang masjid di Makau.
Foto: panoramio.com
Pintu gerbang masjid di Makau.

REPUBLIKA.CO.ID, Untuk beribadah dan mengkaji Islam, kaum Muslim bisa mengunjungi satu-satunya masjid di Makau.

Masjid tersebut bernama Mosquita de Macau yang berada di ujung kota yang jauh dari pusat keramaian, tepatnya di wilayah Ramal Dos Moros.

Masjid ini menjadi markas Islamic Association dan dikenal pula sebagai pusat komunitas Muslim.

“Masjid itu biasanya ramai pada hari Minggu. Sebagian besar jamaah adalah pekerja asing, termasuk buruh migran dan TKI,” ujar Ustaz Yunus, salah seorang imam masjid asal Timor Leste.

Karena melihat kesungguhan Muslim Makau untuk meningkatkan keislaman, ormas Islam terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama (NU) berencana membuka cabang di Makau.

Seperti dikatakan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj, keberadaan NU di Makau diharapkan tidak hanya membantu dalam urusan dakwah Islam, tapi juga bisa membantu memecahkan permasalahan lain yang dihadapi buruh migran.

“Ini luar biasa. Di sana, belum ada perwakilan negara, tapi sudah akan ada perwakilan NU. Tidak hanya masalah keagamaan, saya harapkan nanti bisa berbuat lebih di sana,” katanya.

Menurut catatan sejarah, Islam hadir di Makau sejak zaman Dinasti Ming. Agama ini dibawa oleh para pedagang Arab dan Persia. Selama Perang Dunia II, etnis Muslim Hui dari daratan Cina masuk ke Makau untuk menyelamatkan diri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement