Kamis 01 Nov 2012 15:13 WIB

Jamaah Haji yang Wafat Bertambah Banyak, Ini Penyebabnya

Jamaah haji yang sakit sedang dirawat di BPHI Arafah.
Foto: Heri Ruslan/Republika
Jamaah haji yang sakit sedang dirawat di BPHI Arafah.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat bertambah semakin cepat setelah pelaksanaan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).

''Setelah puncak ibadah di Armina jamaah haji kita mengalami kelelahan,'' ujar Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah, dr Muh Ilyas Ambo Tuwo SpPd-KP saat ditemui di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI), Kamis (1/11).

Ilyas mengungkapkan, jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci mencapai 240 orang. Padahal, sebelum puncak haji di Armina jumlah jamaah yang wafat hanya sebanyak 114 orang.

Itu berarti selama Armina dan pasca-Armina jumlah jamaah yang wafat bertambah sebanyak 126 orang. ''Polanya dari tahun ke tahun memang seperti itu,'' tutur Ilyas.

Seharusnya, kata dia, setelah menunaikan prosesi ibadah haji di Armina dan thawaf ifadah jamaah haji beristirahat terlebih dahulu. Namun, tutur Ilyas, jamaah justru kian bersemangat beribadah sunah dan banyak yang melalaikan kesehatannya.

''Saya menemukan ada jamaah yang sesak nafas karena terlalu memporsir ibadah sunah tanpa mempertimbangkan kondisi fisik,'' ungkap Ilyas.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement