REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kepala Seksi Kesehatan Daerah Makkah, dr Muh Ilyas Ambo Tuwo SpPd-Kp mengkritisi kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) yang memporsir jamaahnya untuk beribadah sunah sebanyak-banyaknya tanpamempertimbangkan kondisi fisik jamaah.
''Saya katakan banyak KBIH yang menjadi provokator agar jamaah beribadah sebanyak-banyaknya, tapi kadang melupakan kondisi fisik jamaahnya,'' ujar Ilyas.
Ia menuturkan ada KBIH yang mendorong jamaahnya untuk melakukan umrah sunah sampai lebih dari 10 kali. Menurut Ilyas, ibadah sunah itu bagus. Namun, kata dia, jangan sampai bisnis haji melalaikan kondisi dan kesehatan jamaah.
''Banyak KBIH merasa bangga bisa mengumrahkan jamaahnya lebih dari 10 kali. Dan itu dijadikan promosi oleh mereka,'' papar Ilyas. Akibat terlalu diporsir beribadah sunah, kata dia, kondisi penyakit jamaah yang tadinya tenang kembali menjadi kumat.
Padahal, menurut dia, sebanyak 52 persen dari 211 ribu jamaah haji Indonesia tahun ini tergolong dalam kelompok risiko tinggi (risti). Sehingga, ketika kondisi tubuhnya drop, penyakit yang ada pada jamaah akan dengan mudah muncul.
Saat ini, papar Ilyas, jumlah jamaah yang dirawat di BPHI mencapai 84 orang. Sedangkan, jamaah yang dirawat di Rumah sakit Arab Saudi mencapai 47 orang.
Pihaknya memerintahkan tenaga kesehatan di setiap kloter dan sektor agar melalukan pencegahan dengan melakukan kunjungan ke pemondokan jamaah. ''Waktu yang tersisa selama dua pekan ini harus dimaksimalkan oleh petugas haji. Bahkan, visitasi ke pemondokan jamaah harus lebih ditingkatkan lagi.''
Jamaah diimbau untuk tetap menjaga kesehatan dengan menjaga aktivitas dan pola makan. Sebab, kata dia, jamaah gelombang I akan kembali ke Tanah Air dan jamaah gelombang II akan melakukan ibadah arbain.