Jumat 02 Nov 2012 01:40 WIB

Demonstran Desak Pembebasan Aktivis Penghina Emir

REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT -- Polisi Kuwait menggunakan gas air mata dan bom asap untuk membubarkan ribuan pemrotes bergerak ke penjara. Tempat dimana pemimpin oposisi, Musalllam al-Barrak, ditahan atas tuduhan menghina emir.

Kerusuhan terjadi saat ketegangan meningkat akibat perubahan undang-undang pemilihan umum. Perubahan undang-undang yang dikecam oposisi sebagai usaha memberi calon pro-pemerintah keuntungan dalam pemilihan anggota parlemen pada 1 Desember. Oposisi memboikot pemilihan umum itu.

Para pengacara mengatakan para jaksa menuduh Musalllam al-Barrak atas tiga tuduhan berkaitan. Salah satunya soal pidato dimana ia mengeluarkan pernyataan yang mengeritik emir berusia 83 tahun itu. Jaksa memerintahkan penahanan al-Barrak selama sepuluh hari menunggu pemeriksaan lanjutan.

Ribuan orang kemudian bergerak menuju penjara mengecam pembebasan Barrak. Beberapa di antara para pengunjuk rasa membawa spanduk yang mengambarkan Barrak berada di belakang terali besi. "Bebaskan Musallam al-Barrak," teriak demonstran.

Polisi memperintahkan massa bubar. Aparat kemudian menggunakan gas air mata dan bom-bom asap.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement