REPUBLIKA.CO.ID, PBB, NEW YORK -- Setelah tiga hari ditutup akibat ancaman badai Sandy, Markas PBB di New York dibuka kembali pada Kamis (1/11) waktu setempat.
Seperti dilaporkan melalui Xinhua, staf yang kembali ke kantor mendapati Markas PBB sebagian dalam kondisi rusak akibat amukan Sandy. Sebagian penutup kubah di atas ruang Sidang Majelis Umum terkoyak, tangga keamanan Pintu Masuk Delegasi rusak dan saluran komunikasi mengalami masalah.
Staf PBB mengatakan, Kamis, mereka bukan hanya menghadapi tantangan berat di tempat kerja tapi bahkan menghadapi tantangan untuk bisa sampai ke tempat kerja.
Layanan kereta bawah tanah di kota metropolitan itu terbatas dan mengendarai mobil nyaris tak mungkin karena terjadi kemacetan parah, kendati ada pembatasan bahwa hanya mobil dengan tiga penumpang diperkenankan melintasi jembatan kota menuju Manhattan.
Terpantau banyak meja kosong di kompleks PBB dan di kantor satelitnya di seluruh East Side, Manhattan, kata para pejabat. Rumah banyak pegawai PBB kebanjiran, rusak akibat terjangan angin dan listrik padam.
Akibat topan Sandy, transportasi di AS terutama kereta bawah tanah dan bus-bus berhenti total. Bandara-bandara belum bisa dipastikan kapan akan dibuka kembali, mengingat saat ini masih dilanda banjir dan mengalami sejumlah kerusakan parah.
Saat ini, banyak rumah-rumah rusak parah, supply makanan untuk warga yang terisolasi di apartemen-apartemen berkurang, persedian air serta obat-obatan sulit didapat.