REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pemerintah New York, New Jersey, serta negara bagian AS lain yang terimbas badai Sandy mengkhawatirkan pergelaran pemilihan presiden pada 6 November. Mereka merencanakan pemindahan tempat pemungutan suara (TPS) jika fasilitas publik terutama listrik masih belum memadai.
Juru Bicara Komisi Pemilu New York, John Conklin, mengatakan pihaknya akan tetap menghelat pesta demokrasi pada 6 November meski masih harus berbenah akibat badai yang menghantam kota Senin malam lalu. Dia pun memastikan warga New York memberikan suara mereka.
"Kami terbuka untuk kepentingan 6 November. Itu akan menjadi hari pemilu. Kami melakukan segala cara untuk memastikan setiap orang dapat pergi ke tempat pemungutan suara," ujarnya.
Reuters mengabarkan, beberapa wilayah di New York masih belum dialiri listrik, di antaranya di Staten Island dan sebagian besar kawasan Manhattan. Banjir dan kerusakan besar juga masih terus dibenahi di New Jersey, terutama di kawasan pantai dan Kota Hoboken.
Meski demikian, Conklin mengatakan, komisi pemilu lokal telah memutuskan lokasi pemungutan suara. Perusahaan listrik pun telah diminta memprioritaskan lokasi pemungutan setelah tempat penting seperti rumah sakit. Di New York, New Jersey, dan Connecticut saat ini tengah mengevaluasi lokasi pemungutan suara terkait kemudahan akses publik dan keamanan bangunan.
Komisi pemilu di New York dan Connecticut bahkan menyiapkan pemilu tanpa fasilitas listrik. Kedua wilayah tersebut berencana menggunakan scan optik surat suara dengan pengisian suara manual tangan kemudian dipindai ke mesin untuk penghitungan. Mesin pemindai dapat beroperasi hanya dengan baterai.
Surat suara disimpan dalam kotak terkunci kemudian usai pemungutan baru dipindah melalui situs intrenet dengan listrik dengan penghitungan sesuai mesin pemindai.Di beberapa lokasi yang tak memadai akses publik, TPS akan dipindahkan ke lokasi lain terdekat.
Di sektor Queens New York misalnya, Conklin mengatakan, kemungkinan akan dibuat tenda sebagai TPS di kawasan tersebut. Pasalnya, kebakaran menghancurkan banyak bangunan disana.Selain itu, menurut Conklin, seluruh TPS tak memungkinkan dibuka pada Selasa besok.
Meski demikian, pihaknya terus berusaha membuka TPS sebanyak mungkin. "Kalaupun tempat pemungutan suara harus dipindah, kami tidak memindahkannya terlalu jauh karena kami tidak ingin mencabut hak warga," pungkasnya.