REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Barat Pulihono menuturkan strategi partainya di Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Barat 2013 tidak akan sama dengan strategi Partai Golkar saat di Pilkada DKI Jakarta.
"Strategi politik yang dijalankan untuk Pilgub Jabar nanti dipastikan akan berbeda dengan apa yang dilakukan di Pilgub DKI kemarin," kata Pulihono di Bandung, Jumat (2/11).
Ia menuturkan, kekalahan partai berlambang pohon beringin di Pilkada DKI Jakarta tidak akan membuat ciut nyali DPD Partai Golkar Jabar saat menghadapi Pilgub Jabar 2013.
Menurut dia, jika dilihat dari segi geografis dan karakteristik masyarakatnya, Pilgub Jabar dengan Pilkada DKI Jakarta jelas tidak sama sehingga jangan disamakan antara DKI Jakarta dan Jabar.
"DKI Jakarta dengan Jabar jelas berbeda dong, dari segi karakter masyarakatnya pun sangat berbeda. Kemudian dari letak giografis nya pun sudah berbeda," katanya.
Salah satu strategi politik yang dilakukan partainya untuk menghadapi Pilgub Jabar, kata Pulihono adalah dengan memilih Ketua DPD Partai Golkar Jabar Irianto MS Syafiuddin alias Yance menjadi calon gubernur Jabar.
" Yance adalah kader terbaik yang dimiliki golkar Jabar, oleh karenanya kami sangat pede' menghadapi Pilgub Jabar. Bukannya kita jumawa, tapi kita punya cagub yang punya kualitas sangat bagus dan punya pengalaman di pemerintahan selama 10 tahun, sukses pula," katanya.
Dikatakannya, rasa 'pede' mengusung Yance sebagai cagun Jabar bukan tanpa alasan karena selain memiliki kapabilitas yang mumpuni, ribuan kader dan bagian 'marketing partainya' juga siap 'menjual' Yance kepada masyarakat Jabar.
"Kami juga punya ribuan relawan yang siap menjadi 'marketing' menjual dan memenangkan pilgub Jabar. Jadi Insya Allah kursi Jabar satu bisa kami diraih di Pilgub Jabar tahun depan," katanya.