REPUBLIKA.CO.ID, KARTA--Jangan gampang tergiur dengan janji jalur khusus ibadah haji. Bisa sangat merugikan, sudah bayar tinggi, eh malah batal berangkat. Seperti yag dialami, Rizaludin, warga Jalan Mendut IX/19, Semarang.
Ia sangat kecewa karena rencananya untuk menunaikan rukun Islam ke-5, naik haji, tidak terlaksana. Padahal dia sudah mendaftarkan diri sejak akhir 2011 dan membayar semua biaya Rp52,5 juta kepada salah satu biro penyelenggara ibadah haji.
Musibah yang dialami pria itu berawal dari sebuah tawaran program biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) reguler plus model MLM dari biro perjalanan tersebut. Perusahaan itu mengklaim mampu memberangkatkan dirinya haji tahun 2012 dari Solo, walaupun bukan kuotanya, dengan minta jasa Rp17,5 juta.
"Sejak awal kami memang kurang percaya, sementara total uang yang harus disediakan sekitar Rp52,5 juta dengan rincian Rp25 juta untuk disetor ke Kementerian Agama (Kemenag), Rp10 juta untuk pelunasan ke Kemenag, Rp17,5 juta untuk jasa Gaza Tour termasuk biaya pengurusan paspor, visa haji, buku kesehatan, suntik miningitis, dan lainnya. Bahkan kemudian pihak Gaza Tour minta uang lagi Rp25 juta," katanya.
Pendek kata, setelah mengalami jalan berliku dan berbagai kebohongan dari pihak biro perjalanan yang menjanjikan keberangkatan ke Tanah Suci pada 21 Oktober 2012, Rizaludin tetap gagal melaksanakan ibadah haji tahun 2012.
"Sampai sekarang semua berkas, baik yang asli maupun fotokopi masih belum dikembalikan, setiap ditanyakan alasannya masih di Depag Jakarta. Bagaimana ini?" keluhnya.
Warga Semarang ini merupakan salah satu dari sekitar 2.500 anggota jamaah calon haji biaya khusus (ONH Plus) yang tidak dapat berangkat menunaikan ibadah karena sejumlah biro perjalanan tidak mendapatkan visa dari Kedubes Arab Saudi di Jakarta.