Sabtu 03 Nov 2012 07:27 WIB

Erdogan ke Gaza, Tamparan Bagi Arab

Rep: Bambang Noroyono / Red: Hazliansyah
Recep Tayyip Erdogan
Foto: Burhan Ozbilici/AP
Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan akan mengunjungi Palestina. Para pakar kebijakan Timur Tengah menyarankan agar Erdogan melakukan suksesi rekonsiliasi antara dua faksi, Hamas-Fattah.

Upaya itu akan memudahkan Otoritas Palestina memperbarui statusnya menjadi satu negara di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), mengingat selama ini dukungan negara-negara Arab terhadap Palestina melemah.

"Ini adalah tamparan ke wajah (Arab)," kata Ehud Yaari dari The Washington Institute, seperti dikutip The New York Times, Jumat (2/11).

Kunjungan Erdogan juga dikatakan akan memberikan citra baru bagi kepemimpinan Hamas di Gaza. Tetapi beresiko memperdalam pertikaian Ankara dan Tel Aviv pascaserangan Angkatan Laut Israel dikapal Mavi Marmara 2010 silam.

Mantan pejabat diplomatik Israel, Alon Liel mengatakan, kunjungan Erdogan ke Gaza adalah manuver seimbang keberpihakan Turki di Palestina.

Menurut dia, walaupun Erdogan adalah pemimpin dari negara sekuler, tetapi pemimpin utama Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) ini merasa akrab dengan Hamas. Kedekatan itu jelas dia bersifat keagamanaan.

"Tapi krusial baginya agar tidak mempermalukan Abbas. Dia akan mencari keseimbangan," kata dia.

Mantan Juru Bicara otoritas Palestina Ghassan Khatib mengatakan, memberikan dukungan terhadap Hamas juga harus dipahami sebagai upaya membantu Palestina keluar dari tekanan yang melilit negara tersebut. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement