Sabtu 03 Nov 2012 09:35 WIB

Dinsos Sumsel Antisipasi Banjir dan Longsor

Banjir (ilustrasi)
Foto: Antara Foto
Banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Mengantisipasi terjadinya masalah sosial dampak bencana yang kemungkinan timbul pada musim hujan, Dinas Sosial Sumatera Selatan menyiapkan bantuan tanggap darurat.

Bantuan tanggap darurat yang disiapkan itu antara lain dalam bentuk bahan makanan dan dana rehabilitasi rumah maksimal Rp 10 juta per kepala keluarga, kata Kabid Bantuan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Sumsel MS Sumarwan di Palembang, Sabtu.

Menurut dia, pada musim hujan sekarang ini beberapa daerah di Sumsel berpotensi terjadinya bencana banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.

Masyarakat yang mengalami bencana alam tersebut akan diberikan bantuan tanggap darurat jika sampai berpotensi menimbulkan masalah sosial seperti rawan pangan dan tidak mampu memperbaiki rumah mereka yang rusak.

"Tidak semua korban bencana alam diberikan bantuan tanggap darurat, bantuan ini sifatnya sebagai perlindungan sosial kepada masyarakat yang benar-benar layak menerimanya," ujar Sumarwan.

Sementara Kasi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumsel Indra Purnama mengatakan, curah hujan di provinsi setempat pada November 2012 ini diprakirakan mengalami peningkatan cukup tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.

Curah hujan pada Oktober lalu berkisar 151-200 mm dan kini diprakirakan mencapai 201 hingga 300 mm, tingginya curah hujan tersebut kemungkinan bisa berpotensi terjadinya bencana banjir dan tanah longsor.

Daerah berpotensi terjadinya bencana tanah longsor adalah Kabupaten Lahat, Empat Lawang dan Kota Pagaralam, mengingat daerah tersebut berada di dataran tinggi.

Sedangkan daerah yang kemungkinan berpotensi terjadinya bencana banjir adalah yang berada di kawasan dataran rendah seperti Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement