REPUBLIKA.CO.ID, SERPONG -- Pewarta Foto Tangerang Ekspres (Jawa Pos Grup), Miladi Ahmad, mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari oknum berseragam TNI. Kejadian bermula ketika Cemol, sapaan Miladi, tengah meliput Soundrenaline di BSD City, Tangerang Selatan, Sabtu (3/11) malam.
Ketika itu, Cemol bermaksud mengabadikan kerusuhan yang terjadi di sebuah pos tiket. Menurut pengakuan Cemol, kejadian tersebut terjadi sekira pukul 20.15 WIB.
"Saat saya mau ambil foto, tiba-tiba ada aparat berseragam TNI yang menarik dari belakang. Saya langsung jatuh dan dipukuli," kata Cemol dalam keterangan yang diterima Republika.
Akibat perlakuan yang diterima, Cemol mengalami luka memar dan bengkak dibagian rusuk kanannya. Bukan hanya itu, ia pun harus mendapatkan perawatan medis. "Flash kamera saya juga pecah, ini tindakan yang tidak manusiawi," ungkap Cemol.
Hingga berita ini diturunkan, Cemol masih mendapatkan perawatan medis di rumah sakit sekitar kejadian "Dia masih dirawat, teman-teman juga masih mencari oknum TNI yang memukulnya untuk bertanggungjawab," ungkap rekan seprofesi Cemol, Irma.
Dari keterangan yang berhasil dihimpun, kerusuhan terjadi akibat massa yang kecewa tidak diperbolehkan masuk dalam pertunjukan. Akibat peristiwa tersebut, sedikitnya ada tiga loket dibakar penonton yang kecewa. Usai membakar loket tiket, perang batu kemudian mewarnai pertunjukan musik itu.