REPUBLIKA.CO.ID,ROMA - Pemandangan megah dari belakang kantor balai kota di Corleto Perticara, Tempa Rossa adalah yang terindah di Italia. Sungai Sauro mengalir bening disertai pemandangan lembah dan bukit yang menjulang tinggi.
Akan tetapi, kemegahan kota ini akan berubah dalam waktu dekat. Sejak Mei 2012, Perdana Menteri Italia, Mario Monti, telah memberi lampu hijau untuk mengembangkan Tempa Rossa menjadi areal eksploitasi minyak yang ternyata dikandungnya cukup banyak.
Wali Kota Tempa Rossa, Rosaria Vicino, mengatakan wilayahnya mengandung cadangan minyak dengan kapasitas mencapai 200 juta barel. Perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Prancis, Total, memiliki saham 75 persen, dan Shell 25 persen. "Mereka akan memproduksi minyak mencapai 50 ribu barel per hari," kata Vicino dikutip dari the Guardian, Senin (5/11).
Minyak adalah pusat rencana pengembangan pemerintah berikutnya. Ini demi mendukung rencana ambisius pemerintah Italia mengurangi impor minyak yang diperkirakan mencapai 62 miliar euro pada 2020 nanti. Kebijakan ini juga akan dimasukkan ke dalam buku rencana energi nasional.
Pengembangan wilayah ini, kata Vicino, akan menopang tujuh persen dari total kebutuhan energi nasional. Proyek ini juga akan menyerap 25 ribu tenaga kerja baru.
Produksi minyak mentah Italia mencapai puncaknya pada 2005 dengan produksi 115 ribu barel per hari. Setelah 2005, produksi minyaknya merosot menjadi di bawah 100 ribu barel per hari. Penurunan drastis itu membuat pemerintah harus menggenjot 150 persen minyak mentah nasional.