REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Persipasi mengharapkan dukungan masyarakat dengan mengadakan aksi pengumpulan koin. Mereka merasa ditelantarkan Pemerintah Kota Bekasi yang tidak membayar gaji mereka selama sembilan bulan.
Penanggung jawab aksi, Budi Ariyanto mengatakan, hal ini dilakukan untuk memotivasi masyarakat dan pemerintah kota Bekasi untuk lebih peduli kepada mereka. Akibat tidak digaji, anggota tim Persipasi telah berutang sebanyak 4,8 miliar.
Jumlah tersebut mereka gunakan untuk membayar tempat tinggal, biaya makan dan keperluan sehari-hari. "Kami harap Pemkot Bekasi serius menanggapi hal ini," ujarnya pada/Republika/, Senin (5/11).
Terkait soal rekening yang baru saja dibuat oleh Wali Kota untuk Persipasi, Budi mengatakan hal tersebut justru menimbulkan pertanyaan besar. Pasalnya kepemilikan rekening atas nama pribadi, bukan atas nama tim.
Hasil pengumpulan koin, lanjut Budi, ini akan dipaparkan secara transparan dan detail oleh Persipasi kepada masyarakat. Salah satunya dengan menempelkannya di angkot dan sarana publik lainnya.
"Agar Pemkot merasa tersindir," ujar Budi.
Aksi tersebut rencananya dimulai sejak Senin (5/11) hingga Kamis (9/11) mendatang.
Titik pengumpulan koin tersebar di beberapa lokasi, seperti di Stasiun Bekasi, Pasar Baru Bekasi, Perempatan MM, Tol Barat, Tol Timur dan Tol Jatibening, dengan titik kumpul di belakang GOR (Cevest).