Senin 05 Nov 2012 14:05 WIB

Bambang Pamungkas: Media Berpotensi Memecah Opini

Pesepakbola Persija Jakarta Bambang Pamungkas mengikuti latihan perdana Tim Nasional Indonesia usai libur di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (30/10).
Foto: Wahyu Putro A/Antara
Pesepakbola Persija Jakarta Bambang Pamungkas mengikuti latihan perdana Tim Nasional Indonesia usai libur di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (30/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyerang tim nasional Indonesia Bambang Pamungkas (Bepe) menilai media memiliki potensi membuat perpecahan opini masyarakat dalam memandang posisi tim nasional dalam versi PSSI atau KPSI.

"Tidak bisa kita pungkiri, jika cara penyebutan istilah tim nasional oleh media-media di negeri ini membuat perpecahan opini di kalangan masyarakat. Segala pengabaran, penamaan atau penyebutan yang salah menghanyutkan mereka dalam arus perseteruan," kata Bepe dalam situs resmi pribadinya, di Jakarta, Senin (5/11).

Dia mengatakan, seharusnya rekan-rekan media paham bahwa apapun yang mereka sampaikan dapat membentuk opini publik yang teramat sangat kuat. Walau sejujurnya, apapun yang dikabarkan tetap saja akan menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat.

"Akan tetapi jika kita mengabarkan sesuatu secara benar apa adanya maka kita sudah menjalankan tanggung jawab moral pewarta," kata penyerang senior itu.

Dia mencontohkan, penyebutan tim nasional tanpa embel-embel PSSI atau KPSI akan membuat semua pihak merasa nyaman. Hal tersebut membuat tidak ada pihak yang merasa dimenangkan juga dikalahkan.

"Sudah dua tahun terakhir pengurus sepakbola sibuk bergelut dalam konflik yang tidak menentu arahnya, membuat kita semua telah menjadi orang-orang yang kalah," kata dia.

Di tengah situasi yang semakin hari semakin kritis ini, tim nasional adalah media paling pas untuk menjadi pemersatu. Tim nasional adalah wajah persepakbolaan negeri ini, kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement