Selasa 06 Nov 2012 00:06 WIB

Pengelola Sirkus Klaim Perhatikan Kesehatan Lumba-lumba

Aktivis lingkungan hidup mencat seluruh tubuhya sambil membawa poster ketika melakukan aksi unjuk rasa pada Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional di Alun-alun Pati, Jateng, Senin (5/11).
Foto: Antara Foto/Andreas Fitri Atmoko
Aktivis lingkungan hidup mencat seluruh tubuhya sambil membawa poster ketika melakukan aksi unjuk rasa pada Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional di Alun-alun Pati, Jateng, Senin (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, PATI -- Pengelola sirkus keliling lumba-lumba PT Wersut Seguni Indonesia yang mengadakan pertunjukan di area Stadion Joyo Kusumo Pati, menampik disebut menelantarkan atau menyakiti lumba-lumba yang digunakan untuk pertunjukan.

"Sejauh ini, tidak ada atraksi yang menyakiti lumba-lumba. Kesehatan dua ekor lumba-lumba juga diperhatikan," kata Manajer Opersional PT Wersut Seguni Indonesia Ade Ruslan Nugraha menanggapi aksi unjuk rasa kelompok pencinta satwa "Boemi" untuk menuntut pencabutan izin pertunjukan lumba-lumba, di Pati, Senin.

Ade menambahkan, pemeriksaan kesehatan tidak hanya dilakukan oleh dokter khusus yang sudah disiapkan, karena pemeriksaan kesehatan satwa laut tersebut juga dilakukan petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam.

Ia mengakui, sudah mengantongi sejumlah persyaratan agar bisa menggelar pertunjukan keliling lumba-lumba.

Di antaranya, izin dari Menteri Kehutanan RI tentang pemberian izin sebagai lembaga konservasi dalam bentuk taman satwa kepada PT Wersut Seguni Indonesia di Kabupaten Kendal, Jateng. "Termasuk izin pengangkutan satwa yang dilindungi juga sudah kami peroleh," ujarnya.

Apabila ada tuntutan penutupan usaha tersebut, dia juga meminta, adanya penyiapan lapangan kerja baru bagi ratusan karyawan yang sejak lama bekerja di PT Wersut Seguni Indonesia.

Meskipun ditentang sejumlah aktivis pecinta satwa, pengunjung aksi pertunjukan sejumlah satwa tersebut masih tetap banyak, terutama dari siswa SD.

Sebelumnya, Senin pagi, puluhan aktivis yang tergabung dalam kelompok pencinta satwa "Boemi" menggelar aksi unjuk rasa di Alun-alun Pati untuk menuntut pencabutan izin pertunjukan lumba-lumba yang dianggap sebagai eksploitasi satwa dilindungi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement