REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementrian BUMN akan melaporkan penyebar pesan 18 nama inisial anggota DPR yang diduga terlibat kongkalikong dengan pihak BUMN. Alasannya, pelaku penyebar tersebut telah mengadu domba antara legislatif dan eksekutif.
"Kita akan mempertimbangkan melaporkan pada Kepolisian, karena jelas mengadu domba eksekutif dan legislatif,"ujar Kepala Humas Kementrian BUMN, Faisal Halimi di Gedung Parlemen Jakarta, Senin (5/11).
Faisal juga merasa penyebaran pesan tersebut telah menjelekkan nama dirinya, karena dalam SMS tersebut terdapat nama humas BUMN dibawahnya. Padahal BUMN memiliki 141 humas dibawahnya.
Pasalnya, akibat pesan tersebut membuat banyak kesalahpahaman terjadi dan mempertajam gesekan antara BUMN dengan DPR,"Saya sampai ditelpon Aria Bima, Bambang Soesatyo. Kami menduga ini adu domba,"tambahnya.
Jadi, kata Humas BUMN dalam pesan tersebut tidak jelas,"Dibawah smsnya itu disebut Humas BUMN. Sedangkan BUMN itu ada 141. saya sebagai Kepala Humas Kementerian BUMN. Saya udah nanya temen-temen gak ada,"jelasnya.
Dia juga menjelaskan bahwa pihaknya tidak dalam kapasitas untuk mengecek ke BUMN lainnya,"Saya belum tahu, itu diluar kapasitas kami. Dalam politik bisa saja terjadi,"kata Faisal.
Tapi, sebelum melaporkan Faisal mengaku akan membicarakan dan mengkonsultasikan terlebih dulu dengan Dahlan Iskan sebagai pimpinan BUMN. "Yah pastinya saya akan mengkonsultasikan dulu sebelum lapor pada pak Dahlan,"ungkapnya.