Selasa 06 Nov 2012 19:53 WIB

Presiden Perintahan Perbaikan Fasum Pascabentrok Lampung

  Jajaran kepolisian dibantu TNI dan Dinas Perhubungan berjaga-jaga di perbatasan Lampung, Selasa (30/10).
Foto: Deddy Irawan/Antara
Jajaran kepolisian dibantu TNI dan Dinas Perhubungan berjaga-jaga di perbatasan Lampung, Selasa (30/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan agar fasilitas umum yang rusak akibat bentrok di Lampung menjadi prioritas untuk segera diperbaiki.

Perintah presiden itu dikemukakan oleh Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto di Jakarta, Selasa (6/11) malam, seusai rapat terbatas dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Arahan presiden, fasilitas umum yang ada kerusakan prioritas untuk diperbaiki. Misalnya puskesmas, sekolah, itu prioritas," katanya. Selain fasilitas umum, kata Menko Polhukam, Presiden juga meminta agar rumah yang rusak akibat konflik dan yang tidak layak huni diperbaiki.

Ia menambahkan bahwa Menpera telah diminta untuk memetakan dan anggaran telah tersedia.

Selain perbaikan fasilitas umum, Pemerintah menurut Djoko juga terus mengupayakan perdamaian agar kasus serupa tidak terulang kembali. Ia mengatakan bahwa kesepakatan-kesepakatan damai di tingkat masyarakat masih dirumuskan.

Menko Polhukam juga menggarisbawahi keperluan untuk mensosialisasikan kesepakatan damai itu ke akar rumput apabila telah disepakati.

Menurut Djoko dalam rapat terbatas tersebut juga dilaporkan situasi terkini di lokasi, termasuk pengamanan yang dilakukan. "Alhamdulillah bahwa sejak kejadian hari Senin itu tidak ada kejadian lagi," katanya.

Namun, lanjut dia, hingga kini belum ada keputusan untuk menarik pengamanan di lokasi sampai kondisi masyarakat benar-benar dalam kondisi baik.

Presiden Yudhoyono menggelar rapat terbatas setibanya dari menyelesaikan kunjungan kerjanya di Inggris dan Laos.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement