Rabu 07 Nov 2012 06:31 WIB

Komposer Elliott Carter Wafat di Usia 103 Tahun

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hafidz Muftisany

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Komposer orkestra klasik dunia asal Amerika Serikat (AS), Elliott Carter, meninggal dunia pada usianya yang ke 103 tahun. Carter meninggal di rumahnya pada Selasa (6/11). Penyebab kematiannya masih belum diketahui.

Carter terkenal dengan musik-musik orkestranya yang rumit. Komposisi musiknya memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi. Sama halnya dengan perjalanan hidupnya. Terlahir dari keluarga kaya di New York pada 1908, Carter sedari awal dididik untuk menjadi seorang pebisnis. Usaha itu sudah dijalani keluarganya selama tiga generasi.

Meski kemampuan bermusiknya sudah terlihat sedari kecil, Carter hanya menjalaninya sebagai sebuah hobi. Saat dewasa, Carter menjalani kuliah di Jurusan Sastra Inggris, Universitas Harvard.

Setelah bertemu composer Charles Ives, Carter terdorong ambisinya untuk belajar musik kembali. Ia akhirnya memutuskan kuliah musik di Paris di bawah asuhan gurunya, Nadia Boulanger. Orangtuanya menentangnya dan memutuskan tak akan membiayai kuliah music Carter.

Saat beranjak dewasa, Carter menikahi seorang pematung, Helen H Frost Jones. Dari wanita itu, Carter dianugerahi seorang putera. Ia juga meninggalkan seorang cucu.

Karya Carter yang fenomenal adalah Piano Sonata (1945) dan 1st String Quartet (1951). Carter dihormati oleh sejumlah kalangan kritikus dan musisi. Pada 2002, The New York Times mengategorikan 1st String Quartet milik Carter sebagai musik tersulit. Karyanya itu mengandung emosi, kenikmatan, hingga menimbulkan efek humor di telinga pendengar.

"Saya selalu bangga dengan musik yang saya tulis," kata Carter saat merayakan ulang tahunnya yang ke-100 di Carnegie Hall beberapa tahun lalu, dikutip dari the Hollywood Reporter, Rabu (6/11).

Karena sempat mengenyam kuliah sastra, Carter juga mendapat sejumlah penghargaan besar dari karya tulisnya. Tulisannya yang berjudul "Dialogues," pada 2005 lalu mendapat penghargaan the Pulitzer Prize.

Ini merupakan penghargaan tertinggi jurnalisme cetak di dunia. Pada 2006, karya musiknya dalam "Boston Concerto” dinominasikan untuk Grammy sebagai komposisi kontemporer klasik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement