Rabu 07 Nov 2012 14:57 WIB

Etika Islami dalam Pergaulan (2-habis)

Rep: Hannan Putra/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: blogspot.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Wahai kaum Muslimin, bertakwalah kepada Allah jauhkanlah anak-anakmu dari kata-kata kotor yang melanggar norma-norma etika.

Karena hal itu bisa memengaruhi perkataan mereka, yang akibatnya akan memalukan bangsa bila terdengar di luar.

Perkataan-perkataan tersebut sangat tidak patut diucapkan di belahan bumi manapun. Apalagi di sebelah Baitullah yang suci, yang diperintahkan oleh Allah agar kita menyucikan dan membersihkannya dari hal-hal seperti ini.

Wahai hamba Allah, sesungguhnya jika ditilik dari karakternya, seorang manusia yang waras pasti membenci setiap kalimat atau ucapan kotor. Dan ia pasti menganggap hina, karena kekotoran dan kekasarannya, disamping sangat menjijikkan.

Oleh karena itu, arahkanlah setiap perhatian guna menumbuhkan akhlak utama pada anak-anakmu. Biasakanlah mereka berkata-kata baik, jaga mulut mereka dari ucapan yang bisa mengotori akhlak dan membuat mereka tidak bisa dipercaya.

Ketahuilah, bahwa kalian bertanggung jawab di hadapan Allah terhadap segala sesuatu yang keluar darimu. Bertakwalah kepada Allah, dan bersegeralah untuk memakai akhlak-akhlak utama.

Contohkanlah kata-kata yang baik kepada anak-anakmu, karena manusia akan beroleh hukuman oleh sebab kata-kata keji yang diucapkannya, yakni hukuman di dunia dan akhirat.

Sebaliknya, seseorang akan beroleh pahala oleh sebab ucapan baik yang membuat dirinya disenangi orang. Seseorang bisa selamat dari bahaya yang mengancamnya, hanya oleh sebab ucapan baik. Dalam hal ini, yang sangat perlu dijaga adalah lisan.

Sebab, tergelincirnya lisan bisa mencampakkan seseorang dalam lembah kebinasaan. Ketahuilah, bahwa ucapan yang baik dan sopan itu enak didengar, mudah diucapkan dan menarik pendengarnya. Kiranya hal ini cukup dijadikan sebagai bekal kelak di akhirat.

Allah SWT berfirman, “Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah, dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.” (QS. Al-Hasyr: 7).

* Khutbah Masjidil Haram oleh Syekh Abdullah Ibnu Muhammad Al-Khulaifi, Khatib dan Imam Masjidil Haram

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement