Rabu 07 Nov 2012 18:38 WIB

Semarak Dakwah Islam di Hawaii (5-habis)

Rep: Fitria Andayani/ Red: Chairul Akhmad
Kanttor Muslim Association of Hawaii (MAH).
Foto: geolocation.ws
Kanttor Muslim Association of Hawaii (MAH).

REPUBLIKA.CO.ID, Pandangan masyarakat Hawaii terhadap peristiwa 11 September terpecah belah.

Ada yang menuduh Islam sebagai pihak yang paling bertanggung jawab. Namun, banyak pula yang menilai bahwa peristiwa tersebut tidak ada hubungannya dengan Islam.

Islam Day pertama kali diperingati pada 24 September 2009. Sejumlah kegiatan digelar di universitas dan di seluruh pulau.

Sementara, di  McCoy Pavilion, tepatnya di Ala Moana Beach Park, Asosiasi Muslim Hawaii (MAH) menggelar sebuah festival. Festival tersebut dihadiri lebih dari 1.000 orang.

“Padahal, tadinya kami memperkirakan hanya 200 hingga 300 orang yang datang. Hari itu betul-betul hari yang bersejarah. Telah sekian lama kami menantikan hari seperti itu,” ujar Presiden MAH, Hakim Ouansafi .

Festival tersebut menampilkan beberapa acara hiburan, permainan untuk anak-anak, makanan gratis, dan diskusi panel tentang masyarakat yang plural. Pemerintah Negara Bagian Hawaii pun telah memberi izin atas perayaan ini.

Suha Khan, Muslimah berumur 19 tahun yang kuliah di Leeward Community College, merasa sangat bersyukur dengan perayaan tersebut. “Perayaan ini adalah sebuah langkah besar bagi masyarakat Hawaii. Itu artinya, masyarakat sudah mulai mengenal agama Islam dan menghormatinya juga,” kata dia.

Penduduk non-Muslim pun datang ke perayaan tersebut. “Saya datang untuk melihat dan mengetahui Islam serta apa yang membuat banyak orang begitu tertarik dengan Islam,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement