Penjara jadi ajang memupuk keahlian
Pengalaman seru dialami, sebut saja Ny Suryati (53 tahun), mantan napi penghuni LP Paledang Bogor yang divonis empat tahun kasus uang palsu.
Sebelum masuk penjara, Suryati aktif di majelis taklim dan mahir menyanyikan lagu-lagu kasidah di lingkungan tempat tinggalnya.
Ketika di penjara, keahlian itu semakin tersalurkan sehingga diangkat menjadi ketua Majelis Taklim Al-Hidayah LP Paledang Bogor.
Majelis Taklim ini mengadakan pengajian setiap hari. Sebelum penceramah menyampaikan dakwahnya, Suryati memimpin para napi melantunkan puji-pujian dan shalawat.
Ia juga berhasil menyabet juara pertama lomba MTQ se-Lapas Paledang. Lalu, dikirim mengikuti kejuaraan MTQ antarlapas se-Jabodetabek yang berlangsung di LP Cipinang. “Saya meraih juara pertama dan juara kedua dakwah antarlapas perempuan,” tuturnya bangga.
Empat tahun di penjara Suryati menganggap sebagai ujian yang harus dijalani dengan sabar. Namun, sisi positifnya, ia semakin banyak berbuat dengan mengajarkan mengaji kepada sesama napi.
Banyak juga napi yang minta doa darinya. “Semua ini ada hikmah. Setelah keluar, saya disuruh mengajar di majelis taklim lapas, tapi saya menolak,” ujar Suryati.