Kamis 08 Nov 2012 08:44 WIB

Mumi Curian Ini Bakal Dipulangkan ke Peru

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hafidz Muftisany
Mumi (ilustrasi)
Foto: good-times.webshots.com
Mumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LIMA - Mumi anak berusia dua tahun yang sempat ingin diselundupkan ke Prancis kini telah dikembalikan ke Peru. Sampai saat ini, arkeolog Peru masih belum bisa menentukan jenis kelamin mumi tersebut.

Ukuran mumi anak itu sekitar 30 sentimeter (cm). Dia memiliki postur tubuh yang tinggi. Posisi mumi itu seperti sedang duduk dan terbungkus selimut. Kepolisian Bolivia menyitanya dari seorang wanita yang mencuri mumi itu dari Peru. Wanita itu ingin membawa mumi itu dengan kapal melalui Bolivia ke Prancis.

"Itu benar-benar mumi asli. Hanya salah satu kakinya yang palsu karena ditambahkan oleh si penyelundup. Mungkin itu dilakukannya untuk meningkatkan harga jual," kata salah seorang arkeolog Peru, dikutip dari BBC, Kamis (8/11). Mumi anak ini diperkirakan berasal dari Pesisir Peru dimasa pre-Inca.

Menteri Kebudayaan Bolivia, Pablo Groux, menyerahkan mumi itu kepada Menteri Luar Negeri Peru, Luis Peirano. Kedua menteri juga menandatangani kesepakatan meningkatkan kerjasama memerangi penyelundupan artefak budaya.

"Pencurian mumi ini hanya sebuah contoh pelanggaran terhadap warisan budaya Peru," kata Peirano. Peru merupakan pusat budaya Inca di dunia. Negara ini memiliki ribuah relik yang dijarah dan dicuri selama berabad-abad lamanya.

Pemerintah Peru menyatakan perdagangan ilegal mumi sudah sering terjadi, meskipun akhir-akhir ini jumlahnya mulai berkurang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement