REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Aksi tiga sekawan perampok bertopeng semakin menjadi-jadi dan meresahkan penduduk Sungai Petani, Kedah, setelah dalam aksi pertama mereka bahkan masih gemetaran dan mengajari korban beristighfar serta meminta menghalalkan barang-barang yang dicuri.
Sejak aksi pertama mereka pada 23 Oktober lalu, kawanan perampok tersebut hingga saat ini sudah merampok 15 rumah lain di beberapa kampung di kawasan tersebut.
Sebuah media massa terbitan Kuala Lumpur melaporkan, Jumat, dalam aksi pertama mereka di rumah korban pasangan lansia Zauyah Che Lah (62) dan Alias Abd Hamid (71), pada 23 Oktober pukul 04.00, perampok merampas uang dan barang-barang senilai total 10 ribu ringgit (sekitar Rp30 juta).
"Mereka mengambil uang 1.800 ringgit dari lemari dan dua rekan lelaki itu minta izin untuk memegang tangan istri saya karena mau mengambil gelang dan cincin yang dikenakannya," kata Elias. Mereka juga mengambil cincin Elias dan dua telepon seluler.
"Ketika itu saya melihat tangan lelaki yang memegang parang gemetaran sambil berkata 'saya terpaksa pak cik kerja seperti ini', dan sempat minta dihalalkan apa dicuri," ujarnya.
Para perampok juga memintanya untuk tidak keluar dalam waktu 10 menit sebelum mereka kabur.
Sebelum kabur, salah seorang perampok meminta Elias mengajar istrinya beristighfar dan mengurut dengan minyak angin karena saat itu istrinya terlihat mengurut dada karena terkejut dengan kejadian itu.
Sementara itu, istri Elias, Zauyah Che Lah mengatakan, ia terjaga saat pintu kamar dibuka dan lampu dinyalakan. Ia semakin terkejut saat salah seorang perampok meletakkan parang di dada suaminya.
"Mereka menyuruh saya, suami diam dan jangan melawan sebelum bertanya dimana barang. Namun saya yang terkejut dengan kejadian itu tidak mampu berkata-kata dan hanya berdiam diri," katanya.