Jumat 09 Nov 2012 15:22 WIB

Garuda Sudah Pulangkan 100 Kloter Jamaah Haji

Rep: Harun Husein/ Red: Dewi Mardiani
Pesawat Garuda pengangkut jemaah haji.
Foto: bandaraonline.com
Pesawat Garuda pengangkut jemaah haji.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH –- Hingga Jumat (9/11) pagi, maskapai Garuda Indonesia telah menerbangkan 100 kelompok terbang (kloter) jamaah haji pulang ke Tanah Air. Jamaah yang yang telah dipulangkan berjumlah 38.053 orang.

“Masih 195 kloter lagi yang harus kita terbangkan sampai dengan 29 November nanti. Semoga semuanya berjalan lancar,” kata Senior Manager Hajj Policy and Planning Garuda Indonesia, Sofyan Anwar, di Posko Haji Garuda, Hotel Elaf, Jeddah.

Pada musim haji tahun ini, Garuda mengangkut 112 ribu jamaah haji. Mereka diterbangkan dalam 295 kloter. Sebanyak 265 kloter diterbangkan dari Jeddah, 30 kloter dari Madinah. Ke-30 kloter dari Madinah ini akan diterbangkan mulai 15 November mendatang, semuanya dengan tujuan debarkasi Jakarta (Cengkareng).

Sofyan mengaku optimistis target ketepatan waktu atau OTP (on time performance) penerbangan haji bisa mencapai target, yaitu 65 persen. Optimisme itu karena melihat perkembangan OTP penerbangan haji yang dilakukan Garuda Indonesia, yang terus membaik.

“Sekarang semakin banyak penerbangan yang on time. Penerbangan tanggal 8 November, misalnya, dari 10 flight, enam di antaranya on time. Tingkat OTP kita sampai sekarang (Jumat pagi) sudah mencapai 48 persen,” kata Sofyan.

Soal 52 persen yang masih mengalami keterlambatan penerbangan (delay), Anwar mengatakan yang paling banyak adalah karena faktor bus yang mengantar penumpang dari ruang tunggu terminal keberangkatan ke pesawat. “Faktor bus ini menyumbang 38 persen,” katanya.

Di seluruh Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, hanya 10 bus yang dioperasikan. Padahal, ke-10 bus tersebut harus melayani empat terminal, yaitu Terminal Barat dan Terminal Timur yang khusus untuk memberangkatkan jamaah haji, Terminal Utara untuk penerbangan internasional reguler, dan Terminal Selatan untuk penerbangan domestik.

Sementara itu, faktor penyebab delay lainnya adalah: rotasi pesawat (17 persen), masalah imigrasi (12 persen), security check (8 persen), fasilitas bandara (8 persen), dan teknik (2 persen). “Untuk faktor teknik ini, sempat terjadi gangguan hidrolik pada pesawat GA 6809 yang akan mengangkut Kloter 26 Solo. Setelah dicek oleh teknisi, tidak ada masalah, dan pesawat bisa diterbangkan,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement