Jumat 09 Nov 2012 19:05 WIB

Solo Masuk Nominasi Kota Kreatif Dunia

Stadion Manahan Solo
Foto: soloaja
Stadion Manahan Solo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kota Solo masuk dalam nominasi jaringan kota kreatif dunia yang diadakan oleh Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO).

Selain Solo, dua kota lain yang diajukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia  adalah Bandung dan Yogyakarta.

Solo dipilih karena dinilai sebagai sumber ilmu pengetahun batik. "Memang ada banyak kota yang juga punya batik, tetapi kami lihat pusat ilmunya ada di Solo. Desain batik yang khas ini mampu menggerakkan ekonomi kreatif masyarakatnya," kata Kepala Sub Direktorat Pengembangan Zona Kreatif Danny Rantung di Solo, Jumat.

Danny kepada wartawan usai Focus Group Discussion (FGD) Pengajuan Kota Kreatif ke UNESCO di Solo. Ia juga mengatakan bahwa kegiatan tersebut difasilitasi Dikrektorat Perancangan Destinasi dan Investasi Pariwisata Kemenparekraf.

Bidang batik dijadikan andalan karena batik merupakan warisan budaya asli Indonesia dan pihaknya tak ingin negara lain justru lebih dulu mengklaim hal tersebut.

"Kami memang harus bergerak cepat, jangan sampai dicuri atau didahului negara lain. Seperti beberapa kasus dengan Malaysia. Pengakuan dari Unesco ini akan memperkuat posisi kita di mata internasional," katanya.

Sementara untuk Kota Bandung akan mengandalkan keunikan ragam kulinernya. Adapun Yogyakarta akan diajukan untuk bidang seni dan kerajinan tangan. Dari bidang pariwisata, ketiga kota itu juga terbilang mengalami kemajuan pesat.

Pengajuan nominasi itu, lanjut dia, akan disertai dengan laporan tertulis tentang objek yang diajukan. Nantinya dari dokumen tersebut akan ditindaklanjuti UNESCO dengan verifikasi di lapangan. Namun, dia belum bisa memastikan jadwal penilaiannya karena tergantung dari UNESCO.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement