Jumat 09 Nov 2012 20:32 WIB

Parlemen: Penembakan Drone AS Tunjukkan Kesiapan Iran

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pesawat tanpa awak AS/ilustrasi
Foto: gizmag.com
Pesawat tanpa awak AS/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Seorang anggota parlemen Iran, Mohammad Saleh menyatakan pesawat tanpa awak atau drone AS telah melanggar wilayah udara Iran pekan lalu. Pelanggaran tersebut pun menjadi alasan militer menyerang drone seperti yang disebut Pentagon AS.

"Pelanggaran wilayah udara Iran adalah alasan untuk menembak pesawat tanpa awak Amerika. Ini menunjukkan Iran memiliki kesiapan pertahanan terhadap invasi apapun selama dibutuhkan," kata Saleh, Jumat (9/11).

Pentagon Kamis (9/11) waktu setempat mengumumkan bahwa jet-jet tempur Iran menembaki satu pesawat tanpa awak Predator Amerika Serikat di Teluk Persia pekan lalu tetapi tidak kena, dalam satu insiden yang meningkatkan ketegangan di kawasan itu.

Insiden itu terjadi 1 November-- kurang dari seminggu sebelum pemilihan presiden AS -- tetapi Pentagon tetap bungkam sampai laporan-laporan konfrontasi itu bocor.

Pesawat tanpa awak tersebut saat itu tengah bertugas melakukan pengintaian diatas perairan Teluk Arab sekitar 16 nautika mil atau sekitar 29,6 kilometer di lepas pantai Iran. "Kami yakin mereka menembakkan sedikitnya dua kali dan membuat sedikitnya dua lintasan," tutur Juru Bicara Pentagon, George Little.

Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta pun mengatakan, AS telah mengirim peringatan kepada pemerintah Iran terkait insiden tersebut. Ia pun mengatakan akan mempertahankan aset militer dan akan terus mengirim pesawat dalam operasi pengintaian.

Ketegangan antara AS dan Iran meningkat isu nuklir Iran mencuat. AS dan sekutunya terus menuding Iran menggunakan program nuklir untuk pembuatan senjatar. Pihak Iran berkali-kali membantah hal tersebut dan mengatakan program nuklir Iran hanya untuk tujuan damai.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement