Sabtu 10 Nov 2012 08:42 WIB

Mitologi Churchill: Pahlawan, Pecundang, Pahlawan ...

Red: M Irwan Ariefyanto
Winston Churchill
Foto: bbc.co.uk
Winston Churchill

REPUBLIKA.CO.ID,Ini mungkin gambaran bagaimana di luar bangsa ini, peran pahlawan dipertanyakan. Winston Churchill, salah seorang yang disebut-sebut sebagai pahlawan Perang Dunia II, pernah dikutak-kutik citranya. Disebutkan bahwa dia sebetulnya lebih banyak mendapatkan kekalahan ketika memimpin Inggris pada masa Perang Dunia II. Ini tentu saja menggegerkan kalangan akademis. Mereka tidak suka pahlawan mereka dikorek boroknya, atau sebenarnya mereka tak siap menerima kenyataan?

Dr. John Charmley-lah, dosen Universitas East Anglia, yang memulai. Profesor ini menulis buku berjudul Churchill: The End of Glory (CEG). Di buku ini disebutkan, misalnya, betapa orang yang pernah menjadi perdana menteri Inggris itu sangat terobsesi mengalahkan Hitler. Inilah yang menyebabkannya mengabaikan kesempatan berdamai dengan Jerman.

Charmley berpendapat, kerasnya keinginan Churchill untuk menghancurkan Hitler justru melemahkan Inggris dalam perang. Ini harus ditebus dengan harga mahal: Kerajaan Inggris menjadi bergantung pada AS dan terpaksa menyerahkan Eropa Timur kepada diktator Uni Soviet, Josef Stalin. Ini dipuji sekaligus dicemooh Charmley. Kupasan Charmley membuat orang Inggris berang. Betapa tidak, bagi banyak orang, Churchill telah mewujudkan apa yang mereka anggap sebagai kebulatan tekad sehingga membuat mereka bertahan terus sepanjang tahun-tahun perang.

Terang saja jika kemudian muncul banyak reaksi dari masyarakat baik yang pro atau kontra. Yang kontra mengutuk CEG sebagai buku sensasional. Di pihak lain, orang menyebut analisis Charmley sebagai bukti kebenaran reputasi pemimpin legendaris itu --yang citranya dibentuk saat propaganda perang. Seorang cucu Churchill, yang namanya juga Winston Churchill (--seorang politisi Konservatif), berusaha mempertahankan nama baik Churchill dengan mengatakan, ''Jika saja para penulis sejarah hidup dalam masa pendudukan Nabi, barangkali mereka akan mempunyai apresiasi yang sedikit beda.''