REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat diharapkan akan melanjutkan pembahasan tentang normalisasi perdagangan dengan Rusia pekan depan.
Satu rapat kerja anggota Kongres akan mempertimbangkan pencabutan amandemen Jackson-Vanik yang terkenal terhadap Rusia dan Moldova Selasa depan.
Pembahasan tersebut akan diselenggarakan oleh satu komite dewan yang bertanggung jawab atas usulan-usulan legislatif.
Dewan Perwakilan Rakyat telah menyiarkan pemberitahuan mengenai pertemuan itu di Internet.
Dalam KTT Perhimpunan Kerja sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Vladivostok bulan lalu, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan, APEC harus memiliki pengaruh pada tingkat pengambilan keputusan agar mendorong negara-negara menyudahi praktIk proteksionisme.
"Sektor swasta perlu membangkitkan sistem ini dan memungkinkan Anda bisa berkembang dalam jangka panjang," katanya, tulis RIA Novosti. "Itu berarti mendorong pemerintah mendukung perjanjian perdagangan berstandar tinggi seperti Kemitraan Ekonomi Strategis Trans Pasifik agar menggusur kebijakan proteksionisme yang berbahaya," tambahnya.
Hillary Clinton mengatakan, kalangan bisnis AS berinvetasi secara aktif ke negara-negara APEC yang meningkatkan eskpor AS ke kawasan Asia Pasifik menjadi 45 persen antara 2009 dan 2011.
Namun ia mengingatkan negara-negara yang menganut proteksionisme perlu disadarkan agar transparan dan adil demi masa depan yang gemilang serta harus proaktif dalam memerangi proteksionisme yang tidak produktif dalam jangka panjang.
Kementerian Luar Negeri AS sedang melobi agar amandemen Jakson-Vanik yang membatasi perdagangan resmi AS-Rusia, segera dicabut.
Amandemen yang dinamai menurut nama para anggota Kongres Henry M Jackson dan Charles Vanik itu, diintrodusir pada 1974 untuk membatasi perdagangan dengan Uni Sovyet dan negara-negara penganut non-ekonomi pasar, sampai negara-negara itu membolehkan emigrasi secara bebas.
Pembatasan yang diberlakukan oleh Jakson-Vanik ini sering diabaikan, namun tetap menjadi duri bagi hubungan perdagangan AS-Rusia.