Ahad 11 Nov 2012 15:23 WIB

Pasca Kebakaran Operasi Kilang LNG Tangguh Dihentikan

Red: Taufik Rachman
KIlang LNG (ilustrasi)
KIlang LNG (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kilang gas alam cair Tangguh unit (train) dua di Papua Barat berhenti operasi selama beberapa pekan ke depan akibat kebakaran kecil.

Deputi Operasi Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Gde Pradnyana di Jakarta, Minggu, mengatakan Selasa (6/11) sekitar pukul 11.30 waktu setempat, muncul api kecil pada unit pendingin Tangguh train dua.

"Sesuai prosedur, kilang train dua ini segera dihentikan dulu," katanya seraya menyebutkan penghentian operasi akan berlangsung cukup lama mengingat beberapa peralatan perlu diganti dan diperbaiki. "Mungkin akan memakan waktu beberapa minggu sebelum dapat dimulai kembali," ujarnya.

Sementara, api yang diduga berasal dari pemanasan berlebih pada unit pendinginnya itu sudah dipadamkan. "Investigasi lebih dalam atas peristiwa ini kini masih berjalan," ujarnya.

Di sisi lain, lanjutnya, train satu masih dalam tahap pemeliharaan dan tengah persiapan beroperasi kembali. "Kami berharap train satu bisa mulai produksi lagi pada hari ini (Minggu)," ujarnya.

Kilang LNG Tangguh yang dioperasikan BP Indonesia di Teluk Bintuni, memiliki dua train yang masing-masing berkapasitas 3,8 juta ton per tahun.

Pengapalan LNG sudah dilakukan mulai pertengahan 2009 dengan kontrak ekspor ke China, Korea Selatan, dan AS.

BP Indonesia memiliki kepemilikan saham pada proyek sebesar 37,16 persen, dengan mitra MI Berau BV 16,3 persen, CNOOC Ltd 13,9 persen, Nippon Oil Exploration (Berau), Ltd. 12,23 persen, KG Berau/KG Wiriagar 10 persen, LNG Japan Corporation 7,35 persen, dan Talisman 3,06 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement