Senin 12 Nov 2012 10:32 WIB

Oposisi Suriah Bentuk Koalisi Baru

Sejumlah aktivis oposisi Suriah dalam persembunyian dengan amunisi laptop dan gadget untuk menyebar informasi ke penjuru dunia
Foto: CNN
Sejumlah aktivis oposisi Suriah dalam persembunyian dengan amunisi laptop dan gadget untuk menyebar informasi ke penjuru dunia

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Kelompok oposisi Suriah mengumumkan soal pembentukan koalisi baru dan Moaz al-Khatib sebagai pemimpin perhimpunan persatuan tersebut.

Kesepakatan resmi bagi pembentukan Koalisi Nasional Pasukan Oposisi ditandatangani pada Ahad malam di Ibu Kota Qatar, Doha, Ahad (11/11) oleh al-Khatib dan George Sabra. Menurut laporan Xinhua, Senin (12/11). Sabra adalah pemimpin baru kelompok utama oposisi Dewan Nasional Suriah (SNC).

Kelompok oposisi sebelumnya menandatangani kesepakatan awal bagi pembentukan front persatuan di tengah tekanan internasional yang meningkat guna menjembatani keretakan mereka serta membentuk kesatuan persatuan yang secara efektif dapat menghadapi pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Al-Khatib, seorang tokoh agama dan cendekiawan yang dilahirkan pada 1960 di Ibu Kota Suriah, Damaskus, dipilih oleh 54 dari 58 suara sebagai Presiden koalisi baru tersebut. Sementara itu, pembangkang kondang Riad Seif dan pegiat hak asasi manusia Sohir al-Atasy dipilih sebagai Wakil al-Khatib, dan Mostafa as-Sabbagh sebagai Sekretaris Jenderal.

Kelompok oposisi telah menyelenggarakan pertemuan selama berhari-hari di Doha guna membahas usul Seif mengenai pembentukan front persatuan oposisi dan mendirikan pemerintah peralihan yang dipimpin oleh Seif. SNC, payung utama bagi kelompok oposisi Suriah, telah memperlihatkan keengganan sebelum menandatangani kesepakatan tersebut, karena khawatir koalisi baru itu akan memperlemah pengaruhnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement