REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Peringatan Hari Pahlawan di Kota Surabaya berlangsung meriah.
Peringatan Hari Pahlawan yang dikemas apik dalam Parade Surabaya Juang dibuka dengan adegan teatrikal pertempuran 10 November 1945 di Viaduk Kereta Api Jl. Pahlawan.
Aksi yang berlangsung sekitar 10 menit itu menggambarkan peristiwa 67 tahun silam, dimana terjadi tembak-menembak antara tentara Inggris yang dikomandoi Brigadir Jendral Mallaby, dengan arek-arek Suroboyo.
Herry Soetopo, salah seorang warga yang turut menyaksikan, mengatakan bahwa parade ini bukan hanya sekedar tontonan tapi juga memiliki nilai-nilai kepahlawanan yang wajib dibanggakan.
“Tadi anak saya juga sempat sungkem ke para veteran,” kata warga Tambaksari kota Surabaya, Ahad.
Kabag Humas Pemkot Surabaya, Nanis Chairani, mengatakan animo warga Surabaya terhadap Hari Pahlawan terus meningkat tiap tahunnya. Hal itu, katanya, membuktikan bahwa warga Surabaya merasa Hari Pahlawan sebagai bagian dari sejarah kotanya.
"Karenanya Pemkot terus berupaya bagaimana semangat pahlawan ini terus menginspirasi generasi muda dengan berbagai agenda peringatan yang menjiwai semangat para pahlawan," ujar Nani ketika melakukan pawai bersama jajaran Muspida di kota Surabaya.
Namun demikian, beberapa masyarakat masih menyayangkan kenapa setiap tahun peringatan hari pahlawan, Presiden tidak memperingatinya di Surabaya.
"Saya sedih dengan Presiden, seperti SBY yang sudah menjanjikan untuk hadir memperingati hari pahlawan tapi kenyataan tidak datang," ujar Marsudi, warga Gubeng ini.