Selasa 13 Nov 2012 02:07 WIB

Maskapai Mesir Perbolehkan Pramugari Kenakan Jilbab

Rep: Agung Sasongko/ Red: Dewi Mardiani
Pramugari EgyptAir yang diperbolehkan mengenakan jilbab.
Foto: alarabiya.net
Pramugari EgyptAir yang diperbolehkan mengenakan jilbab.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Gebrakan baru dilakukan maskapai penerbangan Mesir, EgyptAir. Mereka memperbolehkan pramugari mengenakan jilbab.

Semasa rezim Hosni Mubarrak berkuasa, ia melarang penggunaan jilbab di stasiun televisi dan maskapai penerbangan. Itu dimaksudkan untuk memperlihatkan identitas Mesir semata.

Kini, EgyptAir mempersilahkan pramugari mengenakan jilbab untuk setiap rute penerbangan. Langkah ini sekaligus mengakhiri pembatasan tadi.

"EgyptAir telah merancang jilbab khusus sehingga senada dengan seragam yang dikenakan. Itu juga dipersiapkan untuk rute diluar negara-negara Timur Tengah," ungkap Deputi Direktur Maskapai Penerbangan EgyptAir, Abdel Aziz Fadel, seperti dikutip alarabiya.net, Senin (12/11).

Menurut Fadel, pemberlakuan aturan itu hanya bersifat opsional saja. Maksudnya, bagi pramugari yang tidak mengenakan tidak akan dihukum.  "Yang pasti, jilbab itu tidak akan mempengaruhi kinerja dari para pramugari," tegasnya.

Sebelumnya, gebrakan telah dilakukan televisi pemerintah yang memperbolehkan presenter mengenakan jilbab. Gebrakan itu disambut baik oleh warga Mesir sekaligus membuka peluang presenter berjilbab lainnya untuk unjuk gigi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement