Senin 12 Nov 2012 15:55 WIB

FBI dan CIA akan Beberkan Penyelidikan Kasus Petraus ke Kongres

Kongres AS
Kongres AS

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Para pejabat Biro Investigasi Federal (FBI) dan Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) akan memberikan paparan kepada para anggota parlemen terkemuka di Capitol Hill, Selasa, soal penyelidikan mereka terhadap perselingkuhan yang memaksa Direktur CIA, David Petraeus.

Petraeus, mengakhiri karirnya dan memunculkan kekhawatiran soal bobolnya keamanan.

Petraeus, pahlawan Amerika yang dipuji karena jasanya dalam perang Irak, mengundurkan diri hari Jumat setelah mengakui bahwa ia melakukan perselingkuhan.

Pengakuan tersebut mengagetkan banyak pihak di Washington hanya tiga hari setelah Presiden Barack Obama terpilih kembali dalam Pemilihan Presiden AS.

Anggota terkemuka asal Partai Republik, Peter King, pada Minggu mempertanyakan mengapa --jika memang ada kekhawatiran serius soal intelijen-- FBI membutuhkan waktu berbulan-bulan sebelum akhirnya memberi tahu pemerintahan Obama. "Ini tidak masuk akal," kata King, anggota terkemuka Partai Republik di Komite Keamanan Dalam Negeri, kepada CNN.

Pemerintah AS meliburkan kegiatan pada Senin dalam rangka peringatan Hari Veteran.

Keesokan harinya, Selasa, para pejabat tinggi FBI dan CIA dijadwalkan bertemu dengan para anggota terkemuka Kongres untuk memberikan informasi terkini tentang penyelidikan yang dijalankan, kata laporan media.

Kabar yang muncul ke permukaan menyebutkan bahwa perempuan yang menjadi teman selingkuh Petraeus adalah Paula Broadwell, mantan anggota Angkatan Darat berumur 40 tahun yang memiliki akses luar biasa terhadap Petraeus saat menulis buku laris berjudul "All In: The Education of General David Petraeus."

Laporan-laporan surat kabar hari Minggu mengungkapkan bahwa perselingkuhan itu muncul ke permukaan setelah FBI dipanggil sebagai bagian dari penyelidikan kriminal yang dijalankan setelah seorang perempuan lainnya mengeluh bahwa ia menerima surat-surat elektronik bernada keji dari Broadwell.

"Kasus ini tidak dimulai dengan Petraeus tapi muncul di dalam proses penyelidikan yang membuatnya tersandung," kata anggota kongres yang tidak disebutkan namanya kepada The New York Times.

Para pejabat mengatakan kepada media AS bahwa surat-surat elektronik bernada ancaman dan pelecehan dari Broadwell --perempuan menikah dengan dua anak-- menunjukkan bahwa ia menganggap perempuan lain menjadi saingan potensial bagi dirinya dalam mendapatkan kasih sayang Petraeus, sang jenderal berumur 60 tahun.

Menurut seorang pejabat pemerintah kepada The New York Post, surat-surat elektronik itu menggunakan bahasa seperti: "Saya tahu apa yang sudah kamu lakukan," "mundur" dan "jauh-jauh dari milik saya."

Media mengidentifikasi perempuan lainnya sebagai Jill Kelley (37 tahun), seorang "penghubung sosial" untuk pangkalan udara Florida, yang telah berteman lama dengan Petraeus namun bukan merupakan anggota militer.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement